Suara.com - Kolesterol adalah zat lilin yang diproduksi hati secara alami. Tapi, kadar kolesterol yang terlalu tinggi atau memiliki banyak kolesterol jahat (LDL) dalam darah bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Kolesterol LDL ini terkumpul di bagian dalam arteri, yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sayangnya, kolesterol tinggi seringkali tidak menunjukkan gejala.
Tapi, beberapa orang cenderung mengembangkan kadar kolesterol tinggi secara genetik dan orang dengan kondisi ini mungkin mengalami gejala kolesterol tinggi.
Perlu dipahami, hiperkolesterolemia familial (FH) adalah kondisi genetik umum yang mengancam jiwa yang menyebabkan kolesterol tinggi. Terkadang, kondisi ini bisa terlihat, terutama ketika kolesterol LDL sangat tinggi.
Menurut FH Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada pasien untuk penelitian, benjolan di sekitar jari-jari, siku dan lutut yang disebut xanthomas mungkin menandakan kadar kolesterol LDL yang tinggi.

"Benjolan ini terbentuk ketika tubuh kelebihan kolesterol yang menumpuk di tendon atau bawah kulit," jelas FH Foundation dikutip dari Express.
Kebanyakan orang kesulitan mendeteksi gejalanya, karena itu sangat penting untuk memeriksanya secara berkala. Anda bisa mengukur kadar kolesterol dalam tubuh menggunakan tes darah sederhana.
"Dokter atau perawat akan mengambil sampel darah Anda dengan cara menusuk bagian jari atau Anda diminta melakukan tes darah di rumah sakit setempat," jelasnya.
Kemudian, petugas kesehatan akan memeriksa kadar kolesterol baik (HDL), kadar kolesterol jahat (LDL), trigliserida dan hasil kolesterol total melalui sampel darah Anda.
Baca Juga: China Didesak Ungkap Asal Usul Virus Corona, Apa Tanggapan WHO?
Umumnya, kolesterol HDL dicap sebagai kolesterol baik karena melawan efek berbahaya dari kolesterol LDL.Trigliserida adalah jenis lemak (lipid) yang ditemukan dalam darah.