2. Bibir kebiruan atau perubahan warna pada wajah
Beberapa gejala Covid yang parah dapat dengan mudah luput dari perhatian dan menyebabkan komplikasi di kemudian hari. Salah satunya adalah bibir kebiruan dan perubahan warna pada wajah.
Semburat kebiruan pada bibir, juga secara medis disebut sebagai sianosis, dapat terjadi ketika kadar oksigen dalam darah sangat rendah. Dalam keadaan normal, darah beroksigen yang sehat membuat warna kulit jadi kemerahan. Namun, ketika kadar oksigen dalam darah sangat rendah dapat menyebabkan warna kebiruan, pucat, dan kulit terasa sangat dingin.
Pasien yang mengalami happy hipoksia, tidak alami sesak napas meski kadar oksigen rendah, juga bisa alami kulit kebiruan yang menjadi tanda bahaya dan memerlukan perawatan kritis.
3. Nyeri di dada atau paru-paru
Kadar oksigen yang terus menurun adalah tanda bahaya serius bagi pasien Covid. Sementara dokter terus menekankan bahwa tingkat oksigen yang naik turun, dapat dikelola di rumah sampai batas tertentu.
Pasien harus segera bergegas untuk mendapatkan bantuan jika mengalami tanda seperti nyeri di dada, napas pendek, terengah-engah, nyeri terus-menerus, tekanan di dada, batuk terus menerus, gelisah, dan sakit kepala berdenyut.
4. Kebingungan, delirium, kehilangan kesadaran
Kekurangan kadar oksigen juga dapat membatasi aliran darah ke otak, di mana banyak pembuluh darah inti yang mengontrol fungsi neurologis normal. Ketika kadar oksigen menjadi sangat rendah, dapat menyebabkan banyak komplikasi neurologis seperti kebingungan, delirium, pusing, konsentrasi bermasalah, dan gangguan penglihatan.
Baca Juga: Krisis Oksigen, 63 Pasien di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Meninggal Dunia