"Hasilnya, 70 persen orang mengalami sakit kepala kronis atau gejala neurologis, 54 persen mengalami gangguan konsentrasi dan 62 persen masalah peredaran darah, seperti keringat dingin dan takikardia," kata para peneliti dikutip dari The Sun.
Mereka pun memiliki hipotesis bahwa perubahan fenotipe fisik sel darah yang terus-menerus bisa menyebabkan gangguan sirkulasi jangka Panjang dan pengiriman oksigen ke seluruh tubuh terhambat.
Sebelumnya, para peneliti menemukan sel besar yang disebut megakariosit mengambil ruang dan menyisakan lebih sedikit ruang bagi darah untuk melewati otak secara bebas pada pasien Covid-19.
Profesor patologi di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, David Nauen mengatakan temuan penelitian ini bisa membantu kita mengetahui cara virus corona menyerang otak.