4. Ikan bermerkuri
Merkuri adalah elemen yang sangat beracun. Dalam jumlah yang lebih tinggi, merkuri dapat menjadi racun bagi sistem saraf, sistem kekebalan, dan ginjal. Karena itu, merkuri bisa menyebabkan masalah perkembangan serius pada anak-anak, meskipun dalam jumlah rendah.
Merkuri bisa ditemukan dalam ikan laut berukuran besar yang bisa mengakumulasi racun dalam jumlah tinggi. Jika Anda sedang hamil dan menyusui, sebaiknya hindari konsumsi ikan bermerkuri tinggi, seperti hiu, ikan todak, makarel raja, tuna, marlin, dan ikan ubin. Sedangkan, ikan bermerkuri rendah, termasuk teri, ikan salmon, nilai, trout, dan haddock.
![ilustrasi sashimi [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/original/2019/01/01/16162-sashimi-makanan-mentah-salmon-mentah-ikan-mentah.jpg)
5. Sayuran dan buah yang tidak dikupas
Permukaan buah dan sayuran yang tidak dikupas meskipun tidak kotorr bisa terkontaminasi sejumlah bakteri dan parasit, termasuk Toksoplasma, E-Coli, Salmonella dan Listeria. Kontaminasi dapat terjadi setiap saat selama produksi, pengolahan, penyimpanan, transportasi atau panen eceran.
Toksoplasma termasuk bakteri berbahaya, karena sebagian besar penderitanya biasanya tidak menunjukkan gejala atau hanya sekadar flu selama sebulan lebih.
Sebagian besar bayi yang terinfeksi bakteri Toksoplasma di dalam rahim tidak memiliki gejala saat lahir. Tapi, mereka bisa mengembangkan kebutaan atau cacat intelektual di masa mendatang. Karena itu, lebih baik mengupas buah dan mencuci bersih sayuran sebelum mengonsumsinya selama hamil.