Hasil foto thorax menunjukkan bahwa ada kerusakan pada organ paru Deddy Corbuzier. Ia mengungkapkan, kerusakannya hingga 30 persen.
Kemudian dalam dua hari, kondisinya makin memburuk karena kerusakan paru mencapai 60 persen. Saat itu, Deddy Corbuzier dinyatakan kritis.
"Keadaannya masuk dalam momen badai sitokin, ini yang membuat orang meninggal," ucapnya.
Deddy Corbuzier akhirnya menjalani sejumlah perawatan di rumah sakit. Ia masih bersyukur karena oksigen dalam darahnya tetap stabil.
3. Saturasi Oksigen Tetap Baik
Sesak napas termasuk gejal umum yang biasanya dialami pasien Covid-19. Jika sudah alami hal tersebut, biasanya saturasi oksigen dalam darah telah di bawah angka normal atau kurang dari 94.
Deddy Corbuzier sendiri mengaku selama masih positif Covid-19, dirinya tidak mengalami gejala apa pun, termasuk sesak napas. Oleh sebab itu saturasi oksigennya juga tetap terjaga.
"Oksigen darah diam di 97-99 karena pola hidup sehat saya selama ini. Hingga selamat walau dengan kerusakan paru yang parah," ucapnya.
Ia meyakini bahwa kebiasaannya hidup sehat jadi salah satu faktor saturasi oksigennya tetap baik selama mengalami badai sitokin. Bahkan meski telah dinyatakan kritis.
Baca Juga: Bikin Deddy Corbuzier Nyaris Meninggal Dunia, Apa Itu Badai Sitokin?
"Bayangkan kerusakan sebesar itu tanpa penurunan oksigen. That's and the doctor help. Make me pass my critical time, life and death," ucapnya.