Ini Bahaya Self Diagnose, Mencari Tahu Gejala Penyakit yang Dialami di Internet

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 28 Agustus 2021 | 20:44 WIB
Ini Bahaya Self Diagnose, Mencari Tahu Gejala Penyakit yang Dialami di Internet
Ilustrasi self diagnose, mencari informasi penyakit di internet. (pixabay/Lukas Bieri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mereka umumnya merasa masalah kesehatan mental yang ia alami tidak terlalu parah. Ia berpikir, ah, bukan hal penting, kok. Masalah ini nggak terlalu parah. Padahal, denial tidak akan menyelesaikan masalah. Sebab bisa jadi masalah kesehatan mental yang dimiliki membutuhkan penanganan segera agar tidak semakin parah.

5. Terlalu sering self diagnose akan membuatmu enggan berkonsultasi dengan pakar
Setelah googling masalah kesehatan mentalmu, kamu jadi merasa tidak perlu lagi untuk berkonsultasi ke psikolog. Sebab, kamu berpikir bahwa kamu bisa tahu gejala yang dialami tanpa bantuan ahli.

Jika terlalu sering dilakukan, self diagnose bisa memunculkan trust issue kepada psikolog dan psikiater. Hal ini dapat terjadi karena kamu sudah terlalu percaya diagnosis yang kamu dapat dari internet. Kamu jadi cenderung mempercayai internet, bukan para ahli.

Padahal, berkonsultasi seperti dengan aplikasi konseling Riliv bisa membantumu menemukan langkah selanjutnya. Mulai dari tingkat keparahan hingga konfirmasi terkait kondisi yang dialami, kamu bisa menunjukkan kemajuan kesehatanmu daripada sekadar panik!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI