BKKBN: Tingkat Kelahiran Turun, Tapi Penduduk Indonesia Terus Bertambah

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 31 Agustus 2021 | 11:23 WIB
BKKBN: Tingkat Kelahiran Turun, Tapi Penduduk Indonesia Terus Bertambah
Ilustrasi penduduk Indonesia (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia berharap dengan melihat dinamika kependudukan di Indonesia, para ahli mampu memberikan masukkan kepada pihaknya yang sesuai dengan kondisi saat ini.

“Kami mengharapkan kajian dan masukkan mengenai replacement fertility yang sesuai dengan kondisi sosial dan demografis di Indonesia saat ini. Untuk mencapai penduduk tumbuh seimbang baik jangka pendek maupun jangka panjang,” katanya.

Sementara itu Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Dwi Listyawardani mengatakan pada awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020, sebenarnya angka fertilitas di Indonesia telah mencapai 2,1.

Namun, karena angka kelahiran total (TFR) yang ditunjukkan oleh data SDKI masih menunjukkan angka yang tinggi, maka pihaknya melakukan beberapa langkah penyesuaian.

“Kita masih yakin bahwa proximity determinan dari kelahiran yang paling kuat adalah penggunaan kontrasepsi,” katanya.

Persoalan seperti kontrasepsi, kata dia, masih menjadi faktor yang paling dominan untuk menentukan fertilitas. Tetapi selama menerapkannya, tidak ada indikator lain yang menjelaskan soal perilaku seksual pasangan.

Oleh sebab itu, pihaknya perlu mencermati kembali indikator-indikator lain secara lebih mendalam terkait dengan fertilitas.

Ia mengatakan terkait beberapa indikator lain yang perlu dicermati, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo sering meminta bukan hanya melihat dari jumlah anak rata-rata ataupun penggunaan kontrasepsi.

"Tapi juga bagaimana jarak kelahiran per satu anak dengan anak yang lain,” demikian kata Dwi. [ANTARA]

Baca Juga: BKKBN: Butuh Kolaborasi Untuk Bisa Atasi Masalah Stunting di Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI