Orangtua Mesti Tahu, Ini Kunci Penanganan Anak dengan Kelainan Jantung Bawaan

Rabu, 29 September 2021 | 18:50 WIB
Orangtua Mesti Tahu, Ini Kunci Penanganan Anak dengan Kelainan Jantung Bawaan
Ilustrasi bayi (Unsplash/Liane)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelainan Jantung Bawaan (KJB) merupakan kelainan struktur anatomi, letak atau fungsi jantung pada trimester awal kehamilan yang terbawa sampai lahir. 

Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp.A(K), M.Kes memaparkan, tanda anak lahir dengan KJB sendiri antaranya tubuh yang kebiruan, nafas cepat atau sesak nafas, kelelahan saat aktivitas atau menyusu, pertumbuhan yang terhambat hingga perubahan bunyi atau letak jantung.

"Meski begitu, saat lahir tidak semua anak dengan KJB menunjukkan gejala. Pemeriksaan saturasi oksigen pada anak baru lahir dapat menjadi pemeriksaan dalam deteksi dini penyakit jantung bawaan," jelas dia dalam webinar bersama Danone Specialized Nutrition Indonesia yang bertepatan dengan Hari Jantunh Sedunia, pada Rabu (29/9/2021).

Tindakan yang dilakukan jika ditemukan gejala, lanjut dr. Rahmat adalah stabilisasi dan pertolongan pertama untuk memperbaiki keadaan umum.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp.A(K), M.Kes  (Danone Bicara Gizi)
Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi dr. Rahmat Budi Kuswiyanto, Sp.A(K), M.Kes (Danone Bicara Gizi)

Selanjutnya kontrol rutin sesuai anjuran untuk memantau perkembangan penyakit, diagnosis KJB, dan penentuan intervensi. Pada praktiknya, penanganan KJB disesuaikan dengan jenis kelainan dan tingkat keparahannya. 

Meski telah mendapatkan intervensi, anak dengan KJB masih mengalami tantangan kesehatan karena anak dengan KJB mengalami pertumbuhan terus menerus, memiliki komposisi tubuh yang bervariasi, dan membutuhkan energi yang adekuat. 

Untuk itu, kata dia orangtua memiliki peran penting dalam deteksi dini adanya KJB dan mengoptimalkan perawatan dan intervensi bila terindikasi untuk meningkatkan usia harapan hidup dan kualitas hidup anak dengan KJB.

Ia menambahkan bahwa tujuan penanganan KJB berorientasi untuk mencapai Medical Goals (meningkatkan kapasitas fungsional, mengontrol faktor risiko, mencegah progresivitas penyakit, dan mengurangi risiko kematian) dan Health Service Goals (mengurangi waktu perawatan, penggunaan obat-obatan, dan perawatan ulang).

Selain itu, orangtua dari anak dengan KJB juga perlu mewujudkan Psychological Goals (meningkatkan kualitas hidup dan kepercayaan diri, mengatasi kecemasan dan depresi anak) dan Social Goals (dapat menjalani kehidupan sosial). 

Baca Juga: Menari Dapat Mencegah Obesitas si Pemicu Penyakit Jantung

Ilustrasi bayi. (Pexels)
Ilustrasi bayi. (Pexels)

"Merawat anak dengan KJB tidak sama dengan anak normal. Orangtua dari anak dengan KJB harus selalu memastikan anak mendapatkan penanganan dan perawatan sesuai kondisinya untuk mencapai empat goals tersebut," ungkapnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI