Tujuh kasus Omicron ini terdeteksi pada tujuh pendatang dari Jerman ke Cape Town, berusia antara 25 hingga 39 tahun. Ketujuh orang ini terinfeksi pada akhir November hingga awal Desember lalu.
Ditemukan ketujuh orang ini semuanya hanya menderita gejala ringan hingga sedang, dan tidak ada yang perlu dirawat di rumah sakit.
Adapun dari tujuh kasus itu, semuanya sudah divaksinasi lengkap, sekaligus sudah mendapatkan dosis vaksin booster.
Rinciannya, enam orang sudah vaksinasi lengkap menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech.
Dari enam orang itu lima orang diantaranya mendapatkan booster vaksin Pfizer. Lalu satu orang sudah vaksinasi lengkap dengan Pfizer, menerima booster vaksin Moderna.
Lalu satu orang orang sudah menerima vaksinasi lengkap dengan AstraZeneca, ditambah booster dengan vaksin Pfizer.
Sedangkan ketujuh orang yang terinfeksi varian Omicron ini, sebelumnya belum pernah terinfeksi Covid-19. Infeksi diperkirakan terjadi antara satu hingga dua bulan setelah menerima suntikan booster.
Mengutip Channel News Asia, Jumat (17/12/2021), salah satu peneliti, Wolfgang Preiser, Ahli virologi Universitas Stellenbosch mengatakan bahwa penelitian ini sedang ditinjau oleh rekan peneliti sejawat.
Ia juga menyebutkan bahwa penelitian ini menunjukan bahwa infeksi varian Omicron masih bisa terjadi dan menimbulkan gejala (simtomatik), meskipun telah mendapatkan vaksinasi booster.
Baca Juga: Suntik Vaksin Beda Produsen, Ini Imbauan dari Organisasi Kesehatan Dunia
Meski begitu, studi global yang jauh lebih besar dengan 581 partisipan Inggris menunjukan vaksin booster secara signifikan mampu memberikan perlindungan gejala ringan yang sebabkan varian Omicron.