Penelitian di Afrika Selatan: Pasien Varian Omicron Jarang Perlu Dirawat Inap

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 23 Desember 2021 | 16:12 WIB
Penelitian di Afrika Selatan: Pasien Varian Omicron Jarang Perlu Dirawat Inap
Ilustrasi Covid-19 varian omicron. (Pexels)

Diperkirakan 60 persen hingga 70 persen orang di Afrika Selatan telah mengidap infeksi COVID-19 sebelumnya, kata Cohen.

Paul Hunter, seorang profesor kedokteran di Universitas Inggris East Anglia, menggambarkan studi Afrika Selatan itu penting dan mengatakan penelitian itu adalah studi pertama yang dilakukan dengan benar yang muncul dalam bentuk pracetak mengenai masalah keparahan Omicron versus Delta.

Tetapi Hunter mengatakan membandingkan data Omicron dari satu periode dengan data Delta dari periode sebelumnya berarti bahwa sulitl untuk menentukan apakah tingkat rawat inap yang lebih rendah disebabkan oleh Omicron yang kurang ganas atau karena kekebalan populasi yang meningkat.

"Sampai batas tertentu keadaan ini tidak masalah bagi pasien yang hanya peduli bahwa mereka tidak akan sakit parah. Tetapi penting untuk memiliki pengetahuan yang memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang tekanan yang mungkin terjadi pada layanan kesehatan," katanya.

Sejumlah hasil studi utama oleh Imperial College London yang dirilis minggu lalu menunjukkan tidak ada tanda bahwa Omicron lebih ringan dari Delta, meskipun data rawat inap masih sangat terbatas. Hasil studi itu belum ditinjau sejawat dan diterbitkan dalam jurnal medis. [ANTARA]

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI