Anak yang sering mendapatkan kekerasan atau dipukul hingga trauma juga cenderung sulit komunikasi dan sosialisasi. Karena, ia selalu dilanda ketakutan dengan orang lain.
Ia juga tidak percaya diri, sulit berprestasi dan mengembangkan potensi dalam dirinya.
3. Gangguan perkembangan otak
Anak yang sering dipukul, bahkan sejak balita akan mengalami gangguan perkembangan otak. Karena, perilaku ini berhubungan langsung dengan kecerdasan anak hingga usia dewasa.
4. Sulit konsentrasi belajar
Pada anak usia sekolah yang mendapatkan kekerasan atau sering dipukul, mereka akan mengelami kesulitan dalam belajar.
Menurut jurnal Human Brain Mapping, memukul anak bisa mengurangi gray matter, yakni jaringan penghubung abu-abu pada orak yang merupakan bagian penting.
5. Anak menjadi kasar
Anak-anak juga cenderung mengikuti perilaku oranguanya. Bila Anda sering membentak, memukul dan melakukan kekerasan lain pada anak, mereka akan tumbuh menjadi anak yang kasar dan agresif.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19, Ahli Temukan Gejala Langka pada Mata!
Anak akan mengganggap kekerasan itu hal biasa, sehingga ia bisa melakukannya pada orang lain, baik saudara kandungnya sendiri atau temannya.