Suara.com - Pernahkah Anda mendengar istilah husband stitch? Husband stitch mengacu pada jahitan ekstra yang mungkin diterima beberapa wanita setelah persalinan pervaginam atau normal.
Sebab, persalinan normal dapat menyebabkan robekan pada vagina, dan robekan ini terkadang meluas ke rektum. Supaya tidak meluas ke lubang vagina, maka jahitan mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Namun, dalam konteks husband stitch, ada maksud lain dari jahitan tersebut.
Pertama-tama, mari kita lihat apa definisi dari husband stitch ini. Simak selengkapnya.
Apa Itu Husband Stitch?
Husband stitch sendiri merupakan prosedur yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi vagina pasca melahirkan, yang mungkin saja mengalami robekan lebih dari bukaan yang diperlukan. Ada kondisi di mana kepala bayi sulit keluar, dan dokter harus melakukan upaya agar bukaan area tersebut bisa diperlebar.
Nah, pasca prosedur melahirkan, bukaan yang dilebarkan ini kemudian bisa diperbaiki agar kembali ke kondisi semula. Secara praktis, prosedur ini berusaha mengembalikan kondisi vagina ke titik yang diperlukan, seperti sebelum menjalani prosedur melahirkan normal.
Tetapi, ide di balik husband stitch ini adalah untuk "mempersempit" lubang vagina melalui jahitan ekstra yang diharapkan mampu menimbulkan lebih banyak kepuasan seksual bagi pasangan saat berhubungan seks. Sebab ada anggapan bahwa persalinan normal membuat vagina melebar dan tidak mampu memiliki kapasitas untuk kenikmatan seksual seperti sebelum melahirkan.
Hasil akhir yang didapatkan adalah vagina yang lebih sempit karena memiliki jahitan tambahan yang diberikan oleh dokter.
![Ilustrasi melahirkan.[Pexels/Rene Asmussen]](https://media.suara.com/pictures/original/2020/07/20/29098-ilustrasi-melahirkan.jpg)
Apakah Prosedur Ini Wajib Dilakukan dan Menimbulkan Kepuasan Seksual?
Baca Juga: Diseruduk Babi Hutan, Petani di Cipanas Lebak Tersungkur Hingga Luka 14 Jahitan
Secara ideal, sebenarnya husband stitch sendiri tak menjadi prosedur yang wajib. Sekali lagi, dalam kondisi ideal, proses kelahiran dapat berjalan lancar tanpa harus dilakukan prosedur memperbesar jalan keluarnya bayi dari dalam kandungan.