Cegah Kanker Paru dengan Gaya Hidup Sehat, Ini 5 Langkah yang Perlu Dilakukan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 09 Februari 2022 | 16:26 WIB
Cegah Kanker Paru dengan Gaya Hidup Sehat, Ini 5 Langkah yang Perlu Dilakukan
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Global Cancer Observation (Globocan) tahun 2020 memperlihatkan, kanker paru menjadi salah satu kanker dengan angka kejadian tertinggi di Indonesia, di mana terdapat 34.783 kasus baru dan 30.843 kematian akibat kanker paru selama tahun 2020.

Kanker paru juga termasuk jenis kanker yang paling banyak terjadi pada laki-laki, di mana setidaknya 25.943 kasus atau sekitar 14,1 persen dari seluruh kasus kanker baru terjadi pada laki-laki.

Namun, angka kesintasan kanker paru terbilang cukup rendah. Data dari jurnal The Lancet Oncology, salah satu jurnal penelitian dari Eropa tahun 2014 memperlihatkan hanya sekitar 13,7 persen pasien kanker paru yang masih bertahan dalam 5 tahun setelah diagnosis ditegakkan, sementara rata-rata lama hidup pasien setelah diagnosis kanker paru adalah 8 bulan

Kanker paru juga termasuk penyakit dengan dampak yang multidimensi. Berdasarkan penelitian dari Japanese Journal of Clinical Oncology tahun 2014, pasien dengan kanker paru memiliki kualitas hidup yang lebih rendah dibandingkan pasien kanker lainnya dikarenakan tekanan mental yang dirasakan.

Hal ini karena biaya pengobatannya yang besar dan berpotensi mempengaruhi produktivitas keluarga atau pengasuh pasien, yang seringkali semestinya sedang berada dalam masa puncak produktivitas mereka. Berbagai jurnal penelitian dari Eropa dan Amerika menunjukkan dampak ekonomi dan sosial kanker paru diperkirakan yang terbesar di antara semua jenis kanker.

Oleh karena itu, Direktur Eksekutif, Research of Indonesian Association for the Study on Thoracic Oncology (IASTO), Prof. dr. Elisna Syahruddin, Sp.P(K), Ph.D. menekankan pentingnya pengendalian faktor risiko kanker paru sebagai salah satu langkah penting untuk mencegah dan menurunkan jumlah insiden kanker paru khususnya di Indonesia.

3. Aktivitas Fisik

Selain pemeriksaan kesehatan berkala, upaya lainnya yang bisa dilakukan demi mencegah kanker yakni rajin beraktivitas fisik, melakukan diet seimbang, beristirahat cukup dan mengelola stres.

Sesuai anjuran Kementerian Kesehatan, seseorang perlu beraktivitas setidaknya 30 menit per hari selama 5 kali seminggu. Aktivitas ini bisa dilakukan sebanyak 3 kali sehari sekali 10 menit atau 2 kali sehari selama 15 menit.

Baca Juga: Pria Ini Baru Tahu Mengidap Kanker Mulut saat Minum, Divonis Hanya Bisa Hidup 6 Bulan jika Tumor Tidak Diangkat

4. Diet

Dalam hal diet, seperti dikutip dari WebMD, termasuk membatasi asupan daging merah, minuman beralkohol, makanan yang digoreng dan gula olahan.

Orang-orang disarankan mengonsumsi biji-bijian seperti gandum utuh, barley, dan oat, serta banyak asupan buah dan sayuran. Banyak buah dan sayuran memiliki potensi melawan kanker, misalnya, likopen, fitokimia dalam tomat yang terbukti memperlambat pertumbuhan tumor payudara, paru-paru, dan endometrium serta mengurangi risiko kanker prostat, lambung dan pankreas.

5. Istirahat dan kelola stres

Sementara dalam hal istirahat, menurut CDC, orang dewasa membutuhkan 7 jam atau lebih tidur per malam untuk kesehatan dan kesejahteraannya. Durasi tidur pendek didefinisikan sebagai kurang dari 7 jam tidur per periode 24 jam. [ANTARA]

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI