Stresor yang tidak dapat diprediksi, tak henti-hentinya, dan tidak dapat terselesaikan secara kronis merangsang sistem hormon stres dan sistem kardiovaskular dan menyebabkan keadaan peningkatan aktivitas yang konstan. Secara biologis, maka akan memperlihatkan gejala anxiety sebagai berikut:
- peningkatan kadar adrenalin
- pernapasan yang lebih cepat
- detak jantung yang lebih cepat
- peningkatan kadar glukosa dalam aliran darah
- Otot gampang tegang
- sistem kekebalan tubuh menurun
- bisa mengalami peradangan sistemik hingga meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular dan bahkan autoimun.
Kalau sudah tahu apa itu anxiety, Anda mungkin kini membutuhkan informasi cara mengatasi anxiety. Berikut ada banyak pilihan pengobatan yang sangat efektif yang tersedia untuk mengatasi anxiety atau kecemasan, antara lain:
1. Konseling
Konseling adalah bentuk terapi bicara di mana penyedia layanan kesehatan mental membantu pasien mengembangkan strategi dan keterampilan mengatasi masalah spesifik seperti manajemen stres atau masalah interpersonal. Konseling umumnya dirancang untuk menjadi terapi jangka pendek.
2. Psikoterapi
Ada banyak jenis psikoterapi yang digunakan untuk mengobati kecemasan. Tidak seperti konseling, psikoterapi lebih bertujuan untuk jangka panjang dan menargetkan berbagai masalah yang lebih luas seperti pola perilaku. Diagnosis kecemasan khusus pasien dan preferensi pribadi memandu terapis apa yang paling cocok untuk mengobati pasiennya.
Tujuan akhir dengan semua jenis psikoterapi adalah untuk membantu pasien mengatur emosi mereka, mengelola stres, memahami pola dalam perilaku yang mempengaruhi hubungan interpersonal mereka. Terapis berbasis bukti seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Prolonged Exposure Therapy (PE), dan Dialectical Behavioral Therapy (DBT) adalah beberapa teknik yang paling efektif dalam mengobati kecemasan.
3. Terapi Perilaku Kognitif
Baca Juga: Dari Anxiety Hingga Ingin Bunuh Diri: Potret Pekerja Teknologi Terhimpit Pandemi
Terapi perilaku kognitif adalah pengobatan jangka pendek yang dirancang untuk membantu pasien mengidentifikasi pemikiran yang tidak akurat dan negatif dalam situasi yang menyebabkan kecemasan seperti serangan panik. Terapi perilaku kognitif dapat digunakan dalam terapi satu lawan satu atau dalam sesi terapi kelompok dengan orang yang menghadapi masalah serupa.