Tetapi ketika suhu tubuh naik di atas 40,5 derajat Celcius, enzim di dalam tubuh tidak lagi berfungsi dengan baik. Perubahan suhu tubuh yang ekstem dapat menyebabkan kegagalan organ utama serta syok.
4. Tubuh memasuki tahap 'shock burn'
Shock burn seringkali merupakan respons tubuh untuk bertahan dari luka bakar yang luas.
Karena tubuh kekurangan darah beroksigen, tubuh akan melepaskan histamin dan prostaglandin yang menggerakkan cairan di sekitar tubuh dan berpotensi menyebabkan kematian.
5. Dapat menyebabkan kehilangan darah
Jika seseorang yang terbakar tidak mati karena mati lemas atau syok, kemungkinan penyebab kematian berikutnya adalah kehilangan darah atau cairan, dikenal sebagai hipovolemia.
Luka bakar parah pada kulit memicu respons peradangan, yang menyebabkan kapiler bocor. Jika kapiler bocor terlalu banyak darah, seseorang bisa kehabisan darah.
Untungnya, kondisi Dimas berangsur membaik setelah menghabiskan waktu sebulan dirawat di rumah sakit.
"Kondisi saat ini berangsur membaik. Mohon doanya semoga segera pulih kembali," tutur Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan.
Baca Juga: Rumah di Kawasan Pasar Gembrong Terbakar, Belasan Unit Damkar dan Puluhan Petugas Dikerahkan