Terpopuler Kesehatan: Transplantasi Lengan Ganda Pertama di Dunia, Penjelasan Dokter Soal Kelumpuhan Wajah Justin Bieber

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Minggu, 12 Juni 2022 | 21:23 WIB
Terpopuler Kesehatan: Transplantasi Lengan Ganda Pertama di Dunia, Penjelasan Dokter Soal Kelumpuhan Wajah Justin Bieber
Ilustrasi transplantasi tangan. (Shutterstock)

Suara.com - Transplantasi lengan ganda pertama di dunia yang dilakukan oleh Felix Gretarsson menjadi berita terpopuler kesehatan paling banyak dibaca hari ini, Minggu (12/6/2022).

Ada juga penjelasan dokter soal kelumpuhan wajah yang dialami oleh Justin Bieber hingga tingkat keparahan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini.

1. Diamputasi sejak 1988, Felix Gretarsson Jadi Pria Penerima Transplantasi Lengan Ganda Pertama di Dunia

Felix Getarsson dahulu (YouTube/Good Morning Britain)
Felix Getarsson dahulu (YouTube/Good Morning Britain)

Pria asal Islandia bernama Felix Gretarsson (49) merupakan orang pertama di dunia yang menerima transplantasi lengan ganda. Jadi, kedua lengannya merupakan hasil dari transplantasi.

Kedua tangan Felix diamputasi pada 1998 akibat tersengat listrik saat bekerja. Setelah menunggu donor yang tepat selama lima tahun, ia akhirnya menjalani operasi tranplantasi di Prancis tahun lalu.

Baca selengkapnya

2. Kelumpuhan Wajah Justin Bieber Berkaitan dengan Vaksin Covid-19? Begini Penjelasan Prof. Zubairi Djoerban

Justin Bieber [Instagram]
Justin Bieber [Instagram]

Musisi Justin Bieber mengaku sempat terkena penyakit Ramsay Hunt Syndrome yang membuat separuh wajahnya lumpuh. Akibatnya, ia terpaksa menunda jadwal konser di sejumlah negara.

Baca Juga: Justin Bieber Terkena Sindrom Ramsay Hunt: Pengertian, Penyebab, dan Gejala

Di tengah kabar tersebut, muncul isu kalau penyakit yang dialami Justin Bieber disebabkan vaksin Covid-19. Benarkah demikian?

Baca selengkapnya

3. Temuan Baru, Panjang Jari Bisa Prediksi Tingkat Keparahan Infeksi Virus Corona Covid-19

Ilustrasi jari tangan (Liza Summer dari Pexels)
Ilustrasi jari tangan (Liza Summer dari Pexels)

Para peneliti dari University of Swansea menemukan bahwa jari telunjuk yang lebih panjang dibandingkan dengan jari manis dikaitkan dengan peningkatan risiko rawat inap akibat virus corona Covid-19.

Selain itu, pasien yang dirawat di rumah sakit ditemukan memiliki jari kelingking yang pendek. Studi yang dipimpin oleh Profesor John Manning, meneliti hubungan antara testosteron dan tingkat keparahan virus corona Covid-19.

Baca selengkapnya

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI