Suara.com - Alergi menjadi salah satu hal yang sangat mengganggu bagi banyak orang. Ketika mengalaminya, seseorang akan mengalami berbagai gejala salah satunya rinitis alergi.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Serta Konsultan Alergi Imunologi Klinik, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI mengatakan, rinitis alergi terjadi karena reaksi alergi pada pasien yang sebelumnya sudah terpapar dengan alergen yang sama.

"Rinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi pada mukosa hidung, yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama, serta dilepaskannya mediator-mediator kimia pada saat terpapar kembali dengan alergen tersebut," ucap Prof. Iris dalam webinar kesehatan beberapa waktu lalu.
Biasanya kondisi ini menyebabkan seseorang mengalami berbagai gejala seperti bersin-bersin, hidung gatal, meler atau berair. Gejala dari tanda rinitis juga berbeda antara awal dan lanjutan. Berikut gejala awal dan lanjutan dari rinitis alergi.
Gejala awal:
- Bersin-bersin
- Hidung Meler
- Gatal pada hidung, mata, telinga, tenggorokan
- Mata merah dan berair
Gejala lanjutan:
- Hidung tersumbat
- Nyeri pada bagian telinga
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Sakit kepala
Meski mirip dengan kondisi batuk dan pilek, rinitis alergi memiliki beberapa faktor yang berbeda.
Untuk rinitis alergi biasa disebabkan karena alergen inhalan. Kondisi ini juga bisa berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Rinitis alergi juga tidak demam serta jeni ingusnya jernih. Biasanya kondisi ini juga diikuti batuk ringan.
Sementara untuk batuk pilek disebabkan oleh bakteri dan virus. Kondisi ini biasa dialami sekitar 7-10 hari. Biasanya kondisi ini jarang diikuti demam serta jenis ingusnya kental dan berwarna. Batuk pada kondisi ini juga terbilang cukup berat.
Baca Juga: 6 Reaksi Negatif Akibat Kosmetik yang Harus Kamu Ketahui dan Hindari
Menghadapi rinitis alergi juga perlu pengelolaan khusus. Berikut beberapa cara untuk mengatasi rinitis alergi.