Suara.com - Indy Barends ungkap kondisi terbaru Indra Bekti yang masih naik turun setelah operasi otak, termasuk tekanan darah naik turun. Akibatnya, ia tidak boleh dijenguk sama sekali.
Indy Barends sendiri menepati janjinya, yang akan datang setiap hari untuk memantau dan menjenguk kondisi sahabatnya itu, serta agar memberikan dukungan kepada keluarga Indra Bekti.
Tapi pada Jumat (30/12/2022) karena kondisi lelaki yang akrab disapa Bekti itu tidak stabil, hasilnya Indy hanya bisa menunggu di luar ruangan rawat inap.
"Helo. Gue di sini ya, nunggu lo di luar aja. Istirahat dulu ya, biar tensi (tekanan darah) nggak naik turun kayak dongkrak," ungkap Indy melalui Instagram Story-nya dikutip suara.com, Sabtu (31/12/2022).

Selanjutnya setelah menunggu 3 jam, Indy akhirnya pilih pulang, tapi tetap dengan doa yang sahabatnya sembuh dan kembali pulih seperti sedia kala.
"Gue pulang ya, lo istirahat, janji istirahat. Termasuk nggak perlu terima tamu siapapun dulu, supaya tensi lo nggak naik, seperti hari ini, karena semua pengen lo sembuh," ungkap Indy lagi.
Sementara itu mengutip Medical News Today, tekanan darah tubuh harus stabil, tidak berubah jadi sangat tinggi atau ke sangat rendah, karena bisa menyebabkan berbagai komplikasi.
Meski begitu, umumnya tekanan darah memang naik turun, tapi jika naik turun tekanan darah masuk kategori ekstrem atau berlebihan, misalnya tinggi sekali atau rendah sekali, maka harus dipantau dan dikelola.

Fluktuasi tekanan darah jika tidak segera ditangani bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit tertentu, seperti serangan jantung, stroke, gagal jantung, penyakit gagal ginjal, kehilangan penglihatan hingga penyakit arteri perifer.
Baca Juga: Indra Bekti Sudah Sadar, Aldila Jelita Bersyukur dan Ucapkan Terima kasih, Bagaimana Kondisinya?
Sedangkan menurut Sciencedirect, tekanan darah sering meningkat pada pasien bedah saraf setelah operasi dan harus jadi perhatian, karena bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi pasca operasi.
Tapi hipertensi setelah operasi saraf atau otak bisa disebabkan karena berbagai faktor, dari mulai pasien memiliki riwayat hipertensi yang sudah ada sebelum operasi, hingga pengaruh perawatan sebelum operasi dilakukan.