3. Vaksin Varisela (Cacar Air)
Penyakit menular ini disebabkan oleh virus Varisela zoster. Sebelum melakukan vaksin cacar air, pastikan belum pernah mengidap cacar air dan tidak mengidap penyakit tertentu, seperti kanker atau HIV.
Orang dewasa yang belum pernah mendapat vaksinasi varisela dan belum
pernah terinfeksi cacar air, diberikan vaksinasi varisela sebanyak dua kali dengan jarak minimal 28 hari.
4. Vaksin Measles, Mumps, Rubella (MMR)
Measles (campak), mumps (gondongan), dan rubella (campak jerman) adalah infeksi virus yang memiliki dampak berbahaya seperti radang otak (encephalitis). Vaksinasi ini penting dilakukan terutama bagi kaum wanita yang memiliki rencana untuk hamil.
Sebaiknya lakukan vaksinasi MMR sebelum program hamil berjalan untuk mencegah infeksi rubella tertular pada janin. Janin yang tertular infeksi ini dapat berisiko mengalami still birth (kematian janin), lahir prematur, atau tuli.
Ingat, lakukan vaksinasi ini sebelum hamil, apabila sedang hamil, tidak disarankan untuk melakukan vaksinasi ini hingga masa hamil selesai. Vaksinasi MMR diberikan sebanyak dua kali dengan jarak minimal 28 hari.
5. Vaksin Pneumokokus
Infeksi bakteri pneumokokus dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, infeksi darah, dan kematian. Orang dewasa dengan kekebalan tubuh yang rendah, penderita asma, dan perokok adalah kategori yang memiliki risiko tinggi terinfeksi pneumonia hingga mengalami gejala berat
seperti meningitis, sepsis, dan bakteremia.
Baca Juga: Waspada, Covid-19 Masih Mengintai, Kasus Kematian di Jakarta Kembali Meningkat
Saat ini terdapat 2 tipe vaksin pneumonia yaitu Vaksin Pneumokokal Konjugat (PCV13) mencegah radang paru-paru akut yang disebabkan oleh 13 jenis bakteri pneumokokus. Pada dewasa, vaksin PCV13 diberikan 1
kali untuk seumur hidup.