Suara.com - Duduk berjam-jam di depan layar komputer memicu berbagai penyakit dari mulai sakit punggung hingga saraf kejepit alias HNP. Kalau sudah kejadian, apa yang harus dilakukan?
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik & Rehabilitasi Eka Hospital BSD, dr. A. Penny Kusumastuti, mengatakan pentingnya rehabilitasi medik untuk pasien alami nyeri punggung dan sendi karena duduk berjam-jam.
"Rehabilitasi medik adalah sebuah program terapi intensif yang ditujukan untuk pasien yang mengalami masalah nyeri, gangguan dan penurunan fungsi pada otot, tulang, persendian, tendon, jaringan ikat, dan saraf yang diakibatkan sakit atau cedera," ujar Dr. Penny dalam keterangan yang diterima suara.com, Selasa (6/6/2023).
dr. Penny menambahkan rehabilitasi medik ditujukan untuk menghilangkan nyeri dan meningkatkan kemampuan untuk bergerak dan beraktivitas optimal.
Baca Juga:Sering Alami Sakit Punggung? Coba Lakukan 3 Tips Ini Dijamin Tubuh Tetap Lentur dan Sehat

Ia juga menambahkan umumnya rehabilitasi medik perlu dijalankan untuk mengurangi rasa sakit terkait postur tulang belakang dan otot punggung.
"Sekitar 80% kasus tulang belakang seperti gangguan postur, nyeri pinggang, nyeri leher, bisa ditangani dengan terapi. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi akan memastikan diagnosis dan membuat program terapi sesuai kondisi sakit atau masalahnya," papar dr. Penny.
Berikut ini beberapa penyakit pinggang dan punggung yang bisa ditangani dengan rehabilitasi medik:
- Nyeri pinggang atau saraf terjepit (HNP).
- Nyeri leher dan punggung bagian atas.
- Nyeri bahu akibat sakit karena proses degeneratif atau akibat cedera, frozen shoulder.
- Gangguan postur tubuh seperti skoliosis.
- Amputasi Lansia dengan penyakit sendi degeneratif seperti osteoarthritis dan osteoporosis.
- Mengalami cedera otot atau tulang seperti patah tulang atau robekan tendon.
- Pasca stroke.
- Cedera tulang belakang.
- Cedera saraf.
- Pasca operasi spine dan operasi orthopedi lainnya.
Saat rehabilitasi medik dilakukan akan berjalan selam 60 hingga 90 menit alias 2 hingga 3 kali dalam. Durasi ini untuk pasien yang kemampuan fisiknya sangat berkurang seperti lansia.
Beberapa alat yang digunakan dalam rehabilitasi medik, seperti sebagai berikut:
Baca Juga:Jangan Asal Diagnosis! Kenali Saraf Kejepit, Gejala, Penyebab, hingga Cara Pencegahan
- Whole Body Trainer, yang merupakan merupakan alat latih dengan permukaan yang dapat bergoyang. Alat ini berguna untuk melatih keseimbangan, penguatan dan koordinasi gerak seluruh anggota tubuh.
- Standing Balance Trainer, untuk melatih pasien untuk mampu berdiri, mempertahankan postur, meningkatkan kekuatan otot-otot spinal, hip dan knee yang sangat dibutuhkan saat posisi berdiri, seperti pada pasien stroke, cedera tulang belakang yang mengalami penurunan kekuatan otot atau kelumpuhan.
- Red Cord Suspension, yang merupakan media fleksibel yang menggunakan tali atau sling suspension untuk melatih dan meningkatkan kekuatan otot spinal maupun anggota gerak, koordinasi sistem saraf dan otot, memperbaiki lingkup gerak sendi, memperbaiki control postur tubuh dan keseimbangan.
- Cycle Motus, adalah alat yang menggunakan pedal atau kayuhan, dapat digunakan untuk tungkai bawah maupun tungkai atas untuk melatih kekuatan otot, endurance atau ketahanan otot maupun endurance fungsi jantung dan pernapasan.
- EN Dynamic, yang merupakan alat untuk menangani masalah pada pinggang atau punggung, juga tungkai bawah.
- EN Tree untuk melatih penguatan otot-otot trunk/spinal, tungkai atas, tungkai bawah, perbaikan postur.
- EN Squat untuk melatih penguatan dan endurance otot-otot dan meningkatkan lingkup gerak sendi panggul, lutut dan kaki.