Penting! 3 Cara Agar Ibu Pekerja Tetap 'Waras' saat Cuti Melahirkan 6 Bulan!

Rabu, 19 Juni 2024 | 13:23 WIB
Penting! 3 Cara Agar Ibu Pekerja Tetap 'Waras' saat Cuti Melahirkan 6 Bulan!
Ilustrasi hamil (freepik.com/tirachardz)

Sehingga karena waktu yang makin lama, diharapkan ibu pekerja tetap dalam kondisi fisik dan mental prima saat harus kembali bekerja.

Manfaat cuti melahirkan 6 bulan untuk emosional ibu pekerja

Ikhsan mengungkap ada banyak sekali manfaat saat cuti melahirkan ditambah dari 3 bulan menjadi 6 bulan. Bukan hanya baik untuk ibu, tapi juga kesehatan anak yang bisa mendapatkan pengasuhan jadi lebih baik.

"Durasi cuti melahirkan itu jadi salah satu faktor penting untuk menjaga kesehatan mental ibu karena di 3 bulan awal itu Ibu dan bayi masih dalam tahap penyesuaian misalnya jam tidur, tantangan menyusui atau faktor hormon. Hal ini bikin kondisi ibu sangat rentan terhadap stres," jelas Ikhsan.

Tidak hanya itu menurut Ikhsan saat ibu melahirkan waktu cutinya kurang dari 13 minggu atau kurang dari 3 bulan, maka ia akan lebih berisiko alami postpartum depression. Kondisi ini efeknya tidak main-main, karena berdampak jangka panjang yakni lebih dari 2 tahun.

Depresi postpartum atau postpartum depression adalah depresi yang terjadi setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan zat kimia di otak dan dialami oleh 10 persen ibu yang melahirkan.

Seperti diketahui, umumnya banyak perempuan pekerja pilih ambil cuti melahirkan sangat berdekatan dengan hari kelahiran alias HPL (hari prediksi lahir), dengan harapan bisa punya waktu lebih banyak dengan sang buah hati setelah melahirkan.

Nah, berikut ini sederet manfaat bertambahnya cuti melahirkan dari 3 bulan menjadi 6 bulan untuk kesehatan mental ibu pekerja:

  1. Menurunkan gejala depresi pada ibu.
  2. Menurunkan tingkat stres pada pengasuhan
  3. Membuat ibu merasa lebih berharga alias high self esteem, karena pengasuhan yang intens dan mengikuti perkembangan penting anak.
  4. Meningkatkan durasi breastfeeding atau menyusui.

"Dengan demikian, proses pelekatan saat breastfeeding itu meningkatkan bonding atau ikatan antara ibu dan anak pun semakin kuat. Ke depannya ibu akan lebih aktif dan lebih bijak dalam merawat bayinya," pungkas Ikhsan.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Kamu Seorang Pekerja Keras atau Perfeksionis? Temukan Jawabannya Lewat Ilusi Optik Berikut

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI