Menurut AASM, pengobatan paling efektif untuk insomnia kronis adalah terapi perilaku kognitif untuk insomnia atau CBT-I.
Gurubhagavatula mengemukakan bahwa banyak orang yang datang ke dokter kesehatan tidur dengan harapan bisa segera mengatasi gangguan dengan satu pil. Padahal, terapi lini pertama untuk insomnia bukan pil, melainkan CBT-I.
Pendekatan terapi ini biasanya berlangsung selama enam hingga delapan sesi, serta mencakup perubahan perilaku dan strategi kognitif.
Meskipun penanganannya bisa berbeda untuk setiap orang, terapi dapat meliputi upaya tidur pada waktu yang sama setiap malam, bangun dari tempat tidur saat tidak bisa tidur, dan mengelola rasa takut tidak bisa tidur.
Orang dengan insomnia bisa melengkapi terapi dengan praktik higiene tidur yang lebih baik, seperti mengurangi konsumsi kafein, menikmati paparan cahaya matahari pada pagi dan sore hari, olahraga teratur, menghindari rokok dan minuman beralkohol, serta menetapkan waktu tidur dan bangun reguler.
Menurut Gurubhagavatula, penting pula untuk menjaga lingkungan kamar tidur sejuk, gelap, tenang, dan nyaman.
"Dan usahakan untuk menghindari cahaya terang selama satu jam sebelum tidur. Jika Anda memiliki nyeri kronis, refluks asam lambung, atau kondisi kesehatan lain yang membuat Anda tidak bisa tidur, konsultasikan masalah ini dengan dokter," katanya. (antara)