7 Rahasia Daun Sukun untuk Jantung Sehat: Bukti Ilmiah dan Cara Mengolahnya

Kamis, 17 April 2025 | 14:12 WIB
7 Rahasia Daun Sukun untuk Jantung Sehat: Bukti Ilmiah dan Cara Mengolahnya
gambar ilustrasi jantung (pexel.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manfaat daun sukun untuk kesehatan jantung telah menarik perhatian para peneliti dan praktisi kesehatan di Indonesia. Tanaman yang kerap dianggap “biasa” ini ternyata menyimpan potensi luar biasa untuk menjaga kesehatan kardiovaskular, terutama jika Kamu tahu cara mengolahnya dengan tepat.

Artikel yang dikutip dari situs pafikabupatenkaur.org ini akan mengungkap bukti ilmiah, tips pengolahan, dan fakta unik yang mungkin belum pernah Kamu baca sebelumnya.

1. Kandungan Senyawa Aktif dalam Daun Sukun yang Menakjubkan

Daun sukun mengandung flavonoid, polifenol, dan senyawa antioksidan seperti quercetin dan asam hidrosimat. Penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2020 menemukan bahwa ekstrak daun sukun mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) hingga 25% pada tikus percobaan.

Senyawa ini bekerja dengan menghambat oksidasi LDL, faktor utama penyumbatan pembuluh darah. Selain itu, kandungan kalium dalam daun sukun membantu mengatur tekanan darah, mengurangi risiko hipertensi yang sering menjadi pemicu penyakit jantung.

2. Cara Daun Sukun Melindungi Jantung dari Kerusakan

Sebuah studi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengungkap bahwa ekstrak daun sukun memiliki efek kardioprotektif, yaitu melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas.

Mekanismenya terkait dengan kemampuan daun ini dalam meningkatkan produksi enzim superoksida dismutase (SOD), yang bertindak sebagai “tameng” alami bagi jantung. Tak hanya itu, senyawa dalam daun sukun juga mengurangi peradangan pembuluh darah, faktor kunci dalam perkembangan aterosklerosis.

3. Daun Sukun vs Penyakit Jantung Koroner

Baca Juga: 7 Ramuan Herbal Ampuh untuk Meningkatkan Daya Tahan Anak di Musim Pancaroba

Pada tahun 2021, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Kementerian Kesehatan RI melakukan uji klinis terbatas pada 50 pasien dengan risiko jantung koroner.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI