Suara.com - Kamu mungkin belum tahu bahwa banyak herbal langka Indonesia yang hampir punah dan menyimpan manfaat kesehatan luar biasa. Ironisnya, saat dunia mulai melirik pengobatan alami, kita justru kehilangan warisan berharga ini.
Artikel yang bersumber dari ulasan pafipalangkarayakota.org tentang herbal Langkah yang hamper punah.
1. Apa itu Herbal Langka
Herbal langka adalah tumbuhan obat asli yang jumlahnya terus menurun di alam. Bukan hanya sekadar tanaman, mereka adalah bagian dari identitas budaya dan sumber bahan aktif untuk pengobatan modern. Menurut penelitian dari Universitas Gadjah Mada, sekitar 20% dari 1.000 spesies tanaman obat Indonesia tergolong langka dan terancam punah jika tidak segera dilindungi.
2. Ancaman Nyata terhadap Kelestariannya
Kamu mungkin bertanya, kenapa bisa langka? Jawabannya melibatkan alih fungsi lahan, pembalakan liar, hingga eksploitasi berlebihan tanpa budidaya berkelanjutan. Studi dari IPB menunjukkan bahwa spesies seperti Kayu Bajakah dan Akar Tuba kini sangat sulit ditemukan di habitat aslinya. Padahal, kedua tanaman ini terbukti mengandung senyawa antioksidan dan antibakteri tinggi yang bermanfaat untuk pengobatan kanker dan infeksi.
3. Khasiat Luar Biasa yang Belum Banyak Diketahui
Misalnya, Akar Bajakah, herbal dari Kalimantan Tengah, pernah diuji oleh siswa SMAN 2 Palangkaraya dalam riset yang memenangi lomba ilmiah nasional. Hasilnya mengejutkan—ekstrak akar ini dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Sementara itu, Pasak Bumi, herbal langka dari Sumatera dan Kalimantan, telah diteliti oleh Universitas Andalas sebagai peningkat testosteron alami yang juga memperbaiki metabolisme tubuh.
4. Penggunaan Tradisional yang Menjadi Inspirasi Ilmiah
Baca Juga: 7 Obat Herbal untuk Stamina Pria yang Terbukti Ampuh
Sebelum dijadikan bahan penelitian modern, herbal langka ini telah lama digunakan masyarakat adat. Misalnya, Daun Belalai Gajah digunakan oleh suku Dayak sebagai obat demam dan peradangan. Kini, kamu bisa menemukan ekstraknya dalam bentuk kapsul di beberapa apotek herbal. Transformasi dari ramuan lokal menjadi formulasi medis ini menunjukkan potensi besar yang belum tergali sepenuhnya.