Efeknya Kalau Ibu Hamil Kekurangan Protein, Susah Sembuh Usai Lahiran?

Jum'at, 25 April 2025 | 19:08 WIB
Efeknya Kalau Ibu Hamil Kekurangan Protein, Susah Sembuh Usai Lahiran?
Ilustrasi Ibu Hamil kurang protein. (unsplash/camilla battani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ibu hamil di Indonesia kerap dihadapkan pada kekurangan gizi makro, salah satunya protein alias defisiensi protein. Apalagi masih adanya stigma makan banyak protein dianggap rakus, padahal ibu hamil kekurangan gizi bisa berbahaya.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes, FICS, FESICOG bercerita mayoritas masyarakat Indonesia alami defisiensi protein atau kekurangan protein. Ia mencontohkan, potret ini terlihat dari kebiasaan makan untuk tambah nasi, dibanding tambah ayam atau ikan di waktu makan.

"Seumpama makan nasi, kalau di Indonesia, makan ayam 3 takut disangka rakus. Ambil 3 ayam di rumah eyang dibilang takut yang lain tidak kebagian. Bahkan nasi goreng aja ayamnya seikit disuwir-suwir," ujar dr. Dara dalam peluncuran kampanye Siapa Takut Jadi Ibu! oleh Prenagen di Jakarta, Senin (21/4/2025).

Akhirnya pola makan serupa diterapkan untuk semua orang, termasuk ibu hamil. Padahal kata dr. Dara, asupan protein tidak bisa diabaikan untuk kesehatan ibu dan janin. Ini karena protein adalah zat pembangun dan pembentuk. Inilah sebabnya orang yang membentuk otot dan kebugaran perlu mengonsumsi banyak protein.

"Protein ini zat pembangun, makanya Ade Rai (Binaragawan) makan berapa telur per hari, ditambah minum susu protein untuk membangun otot. Jadi buka cuma otot, janin juga dibentuk dan dibangun dengan protein," jelas dr. Dara.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Ardiansjah DaraSjahruddin, SpOG, MKes, FICS, FESICOG dalam acara kampanye Siapa Takut Jadi Ibu! di Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025). [Suara.com/Dini Afrianti Efendi]
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Ardiansjah DaraSjahruddin, SpOG, MKes, FICS, FESICOG dalam acara kampanye Siapa Takut Jadi Ibu! di Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025). [Suara.com/Dini Afrianti Efendi]

Bahkan efek 'ajaib' protein ini juga tidak main-main sebagai zat penyembuh, kata dia, ibu hamil yang melahirkan dengan metode caesar tapi kekurangan protein, membuatnya cenderung lebih lama bisa pulih.

"Ibu melahirkan abis caesar kurang protein itu lama sembuhnya. Termasuk kalau ada luka itu lukanya lama keringnya. Protein itu tidak harus ayam ya, ada daging sapi, ikan jadi disesuaikan mana yang paling suka," papar dr. Dara.

Ia menambahkan, saran porsi makan yang baik termasuk untuk ibu hamil yaitu 50 persen protein, 25 persen karbohidrat dan 25 persen serat. Sehingga minimal setengah piring terdiri dair protein.

"Kalau buat vegetarian, bisa cari sumber protein nabati tapi harus beragam dan banyak ya," katanya.

Baca Juga: Lagi! Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan usai Santap MBG, Kepala BGN Bilang Begini

Lebih lanjut dr. Dara juga menyarankan pasangan suami istri untuk lebih mempersiapkan kehamilan, dengan cara ini calon ibu atau ayah bisa menurunkan rasa khawatir tentang kesehatan hingga masa depan buah hati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI