Sindrom alpha-gal—alergi terhadap daging merah akibat gigitan kutu lone star—juga dilaporkan meningkat. Yang lebih mengkhawatirkan, satu kutu kini bisa membawa beberapa patogen sekaligus dan dapat menular ke manusia dan hewan peliharaan.
Belum Ada Vaksin untuk Manusia
Saat ini, vaksin untuk penyakit Lyme baru tersedia untuk anjing. Untuk manusia, belum ada vaksin yang disetujui. Karena itu, pencegahan menjadi cara paling efektif.
Berikut beberapa langkah sederhana yang direkomendasikan otoritas kesehatan:
- Gunakan pakaian tertutup saat berada di alam bebas, terutama di area berhutan atau berumput tinggi.
- Masukkan kemeja ke dalam celana dan celana ke dalam kaus kaki atau sepatu bot.
- Gunakan penolak serangga yang mengandung DEET (untuk kulit) dan permethrin (untuk pakaian).
- Setelah kembali ke rumah, periksa seluruh tubuh termasuk anak-anak dan hewan peliharaan.
- Fokuskan pemeriksaan pada bagian-bagian hangat dan lembap seperti ketiak, selangkangan, belakang lutut, leher, telinga, dan kulit kepala.
- Jika menemukan kutu menempel di kulit, lepaskan dengan pinset: pegang erat di bagian yang menempel pada kulit dan tarik perlahan lurus ke atas. Jangan diputar. Setelah itu, bersihkan area gigitan dan cuci tangan.
Sebagian besar penyakit yang dibawa kutu tidak langsung menular—diperlukan waktu beberapa jam. Karena itu, deteksi dan penanganan cepat sangat penting.
Fenomena ini menunjukkan betapa perubahan iklim tak hanya soal suhu dan cuaca ekstrem, tetapi juga berdampak langsung terhadap kesehatan manusia. Ledakan populasi kutu adalah salah satu dari banyak dampak tak langsung yang sering kali luput dari perhatian.
Meski tantangan ini besar, para ilmuwan berharap masyarakat makin sadar akan hubungan antara lingkungan dan kesehatan. Pencegahan di tingkat individu penting, namun mitigasi perubahan iklim dalam skala besar tetap menjadi kunci utama untuk jangka panjang.