5 Fakta Campak di Sumenep: Jangkit Ribuan Orang, Benarkah Dipicu Hoaks Vaksin Haram?

Dany Garjito Suara.Com
Senin, 25 Agustus 2025 | 18:41 WIB
5 Fakta Campak di Sumenep: Jangkit Ribuan Orang, Benarkah Dipicu Hoaks Vaksin Haram?
ilustrasi penyakit campak pada anak (freepik.com/freepik)

Suara.com - Pemerintah kini telah menaruh perhatian khusus ke peningkatan kasus campak yang terjadi di Sumenep, Jawa Timur.

Kasus yang tercatat kini tengah mencapai angka yang serius sehingga pemerintah menetapkan lonjakan kasus sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Angka kasus yang terjadi meningkat signifikan dari kurun waktu delapan bulan.

Adapun pada tahun lalu, kasus yang tercatat hanya dalam angka ratusan dan kini meningkat hingga ribuan.

Beredar juga informasi simpang siur bahwa masyarakat sempat menjadi hoaks bahwa vaksin campak haram dan akhirnya enggan untuk mendapatkan vaksinasi.

Diduga karena kabar burung tersebut, pihak dinas kesehatan setempat akhirnya angkat bicara.

Berikut beberapa fakta terkait peningkatan kasus campak di Sumenep.

Meningkat drastis dari tahun lalu

Data pada tahun 2024 menunjukkan bahwa jumlah kasus yang terjadi masih berkisar di angka ratusan, tepatnya 319 kasus.

Baca Juga: 91 Ribu Anak Sumut Tak Pernah Divaksin, Kahiyang Ayu Minta Lakukan Ini

Kasus yang terjadi lambat laun meningkat signifikan hingga kini tercatat menjadi 1.944 kasus campak pada balita dan anak-anak sejak Januari hingga pekan ketiga Agustus.

Jumlah tersebut sesuai dengan yang dicatat oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB).

Angka terbaru bahkan diperoleh dari Dinas Kesehatan Jawa Timur yang mencapai 2.035 kasus sehingga menandakan bahwa adanya lonjakan signifikan.

17 korban terjangkit meninggal dunia

Infeksi campak yang menjangkit warga Sumenep nahasnya merenggut korban jiwa.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur melaporkan bahwa ada 17 pasien yang meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?