Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 08 November 2025 | 01:05 WIB
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
Camping ceria. (Dok. BWA)
Baca 10 detik
  • Anak perlu berkemah agar tak selalu main gadget!
  • Aktivitas ini melatih fisik, sosial, kepercayaan diri, cinta alam, dan syukur.

Suara.com - Di tengah era digital, anak-anak kian jarang lepas dari layar gawai. Rutinitas sekolah, hiburan, hingga interaksi sosial kini banyak berlangsung di ruang virtual. Padahal, keseimbangan tumbuh kembang anak tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan akademik, tetapi juga pengalaman langsung di alam terbuka yang melatih ketangguhan, empati, dan rasa syukur.

Salah satu cara sederhana namun berdampak besar adalah mengajak anak berkemah. Camping bukan sekadar liburan atau hiburan akhir pekan tapi juga investasi karakter dan kesehatan jangka panjang. Berikut lima alasan mengapa aktivitas ini penting bagi anak-anak.

1. Menguatkan Ketahanan Fisik

Berada di alam terbuka membantu anak terbiasa dengan udara segar dan aktivitas fisik. Penelitian Dr. Thomas Tallman menunjukkan bahwa anak yang sering terpapar udara luar justru memiliki sistem imun lebih kuat. Saat camping, tubuh mereka belajar beradaptasi: berjalan, mendaki, beraktivitas tanpa pendingin ruangan, hingga mengatur pola tidur alami.

2. Melatih Keterampilan Sosial

Camping memutus rutinitas sehari-hari yang serba teratur dan membuka ruang untuk interaksi alami. Anak bertemu teman baru, belajar bekerja sama membangun tenda, memasak bersama, atau bermain permainan kelompok. Semua pengalaman itu menumbuhkan empati, kemampuan komunikasi, dan semangat kebersamaan.

3. Menumbuhkan Kepercayaan Diri

Lingkungan alam yang baru dan menantang sering kali memunculkan rasa ingin tahu. Anak-anak yang pemalu cenderung lebih berani bertanya, mencoba, dan memimpin dalam situasi yang menyenangkan. Melalui pengalaman ini, mereka belajar bahwa keberanian bukan berarti tanpa takut, melainkan berani mencoba meski ada ketidakpastian.

4. Menanamkan Cinta terhadap Alam

Baca Juga: Komitmen Hamish Daud Usai Sepakat Cerai dari Raisa, Janji Tak Akan Lari dari Tanggung Jawab

Interaksi langsung dengan alam membuat anak memahami pentingnya menjaga lingkungan. Mereka melihat bagaimana air, tanah, dan hutan saling bergantung satu sama lain. Anak-anak yang sering berkemah cenderung tumbuh menjadi pribadi yang lebih sadar terhadap isu lingkungan dan menghargai keindahan serta keseimbangan alam.

Bernyanyi di sekitar api unggun, menatap langit malam penuh bintang, atau berjalan pagi di tengah kabut—momen-momen sederhana ini melekat kuat dalam ingatan anak. Bukan sekadar kesenangan sesaat, tapi kenangan yang membentuk rasa syukur dan kehangatan batin hingga dewasa.

5. Lebih Dekat dengan Alam, Lebih Dekat dengan Kemanusiaan

Nilai-nilai itu pula yang ingin dihadirkan oleh Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) melalui kegiatan Camping Ceria ke-5 di Kaliandra Camp Ground, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Berbeda dari kegiatan santunan konvensional, acara ini mengajak 150 anak yatim dan piatu dari Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Malang menikmati dua hari penuh aktivitas edukatif dan spiritual di alam terbuka.

Kegiatan ini melibatkan banyak pihak dan komunitas, dari relawan, organisasi sosial, hingga komunitas off-road, yang bersama-sama menghadirkan kebahagiaan. Lewat bermain, belajar, dan berinteraksi di alam, anak-anak tak hanya mendapatkan pengalaman baru, tetapi juga pelajaran berharga tentang kemandirian dan rasa syukur.

Camping mungkin tampak sederhana, tetapi di baliknya tersimpan pelajaran besar. Ia mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa tumbuh dari kesederhanaan, dari napas udara pagi, dari tawa bersama di bawah langit terbuka.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI