Suara.com - Ada persamaan yang begitu kentara dari anggota keluarga Jokowi di panggung politik. Baik Bapak maupun anak punya gaya komunikasi publik yang sama terkait ketertarikannya di dunia politik. Mengelak di awal, tertarik kemudian.
Riwayat pernyataan penolakan ini terekam jelas di media massa sejak zaman Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga memasuki akhir periode keduanya memimpin Indonesia.
Di tengah masa jabatan ini, anak-anak Jokowi ternyata mengikuti jejak bapaknya. Kaesang Pangarep menjadi anggota keluarga presiden Joko Widodo alias Jokowi terbaru yang terjun politik.
Adalah Gibran Rakabuming Raka kakak tertua Kaesang yang mengungkap adik bungsunya tersebut mendadak menyatakan keinginannya untuk terlibat dalam percaturan politik dalam negeri.
Gibran mengungkap Kaesang tetiba memiliki keinginan masuk politik ketika keluarga Jokowi tengah menikmati makan malam bersama.
"Yang kami bicarakan di meja makan itu Kaesang. Saya juga kaget, dia terbuka menyampaikan ke kami kalau ada ketertarikan di politik," beber Gibran kepada wartawan.
Keputusan Kaesang tersebut tentu tak hanya membuat keluarga Jokowi terkaget-kaget, namun juga segenap publik. Sebab, Kaesang dan politik dipandang bagaikan air dan api.
Adapun Kaesang sempat menyatakan dirinya enggan masuk politik sehingga lebih memilih untuk berbisnis. Namun kini, pikiran Kaesang berubah 180 derajat dan mendadak hendak masuk ke dunia politik.
Pemikiran Kaesang tersebut ternyata juga terjadi pada Jokowi dan Gibran.
Baca Juga: Momen Jokowi Bagi-bagi Sepeda Lewat Kuis Saat Resmikan Bendungan di Bali
Jokowi Bilang Tak Tertarik Jadi Presiden
Jokowi sempat menolak untuk tampil di panggung politik sebagai pemeran utama. Namun siapa sangka, pria yang sempat menolak maju sebagai capres tersebut justru yang kini menjabat presiden sepanjang dua periode.
Dahulu Jokowi sempat mengambil sikap untuk lebih fokus urus Jakarta dan enggan menjadi presiden.
"Saya mau fokus bekerja di DKI, menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Wong baru 4 bulan bekerja," kata Jokowi saat bertemu wartawan tahun 2013 lalu.
Ia lebih fokus membenahi Jakarta mulai dari angkutan dan transportasi umum.
"Saya mau fokus menyelesaikan banjir, macet, bajaj, monorel, MRT. Saya gak ada mikir itu (pencalonan pilpres)," imbuhnya.