Suara.com - Kekinian, Plt Ketua Umum DPP PPP M Mardiono tak bisa menyatakan sikap partainya secara gamblang, terkait dengan mendukung Pemilu menggunakan sistem proporsional terbuka atau tertutup. Namun, ia hanya menegaskan bahwa PPP siap mengikuti Pemilu 2024 baik dengan sistem proporsional terbuka atau pun tertutup.
Pernyataan Mardiono itu disampaikan, lantaran PPP akan bersilaturami dengan dua partai politik pendukung Pemilu dengan sistem proporsional tertutup, yakni PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Mardiono mengatakan, urusan dukung mendukung sistem proporsional pemilu tidak menjadi penting. Apalagi, Mahkamah Konstitusi (MK) masih menyidangkan perkara soal uji materi terkait sistem pemilu proporsional terbuka ke tertutup.
"Kita kan dalam konteks mendukung atau tidak mendukung itu menjadi ranah MK. Tentu MK tidak akan terpengaruh dengan dukungan politik, karena itu hukum tata negara," kata Mardiono kepada wartawan pada Rabu (8/3/2023).
Menurutnya, kekinian PPP tidak dalam konteks mendukung atau tidak soal sistem pemilu proporsional tertutup. Walau sebelumnya, PPP sempat bersikap mendukung sistem pemilu proporsional terbuka bersama dengan 7 partai politik di parlemen.
"Jadi, PPP tidak dalam konteks mendukung atau tidak. Tapi dulu PPP menjadi bagian dari 8 parpol yang mendukung untuk proporsional terbuka," tuturnya.
"Menolak (tertutup kala itu) dalam arti, kalau misalnya, itu kemudian dibuat terbuka itu kemudian dengan waktu yang tidak cukup untuk mempersiapkan menghadapi sistem tertutup karena dengan adanya perubahan selama ini dipersiapkan pemilu itu sama dengan 2019. Nah kalau kemudian mendadak tertutup, itu akan ada persiapan yang bagi parpol agak menyulitkan," sambungnya.
Namun, Mardiono menyampaikan, sistem pemilu proporsional terbuka atau pun tertutup bagi pihaknya sebuah keniscayaan.
"Bagi PPP, itu terbuka atau tertutup keniscayaan. Kalau sudah menjadi keputusan harus kita jalankan," pungkasnya.
Baca Juga: Manuver PPP Silaturami ke PDIP dan PBB, Sepakati Sistem Proporsional Tertutup?
Pertemuan
Untuk diketahui, Mardiono, mengungkapkan, soal nanti apa yang akan dibahas terkait rencana pertemuan partainya dengan Partai Bulan Bintang atau PBB pada Senin (13/3/2023) pekan depan.
Menurutnya, hal itu dilakukan hanya untuk bersilaturami saja, belum bicara koalisi atau pun untuk mendukung Pemilu dengan sistem proporsional tertutup.
"Kalau Pak Yusril itu teman lama saya sejak tahun 88, 90 itu saya berteman sama beliau. Ya pertama teman lama. Kedua tentu sesama partai politik kita bersilaturahmi. Tentu di situ namanya politik kita bertemu yang dibahas soal politik," kata Mradiono kepada wartawan, Rabu (8/3/2023).
Mardiono menjelaskan, mengapa pihaknya memilih PBB untuk melakukan silaturami sebelum melakukan silaturami ke PDI Perjuangan atau PDIP, hal itu dilakukan lantaran melihat figur Yusril Ihza Mahendra.
"Kita ingin karena pak Yusril juga tentu adalah tokoh nasional kita. Senior, beliau pakar hukum tata negara yang track record politiknya juga panjang. Tentu kita bersilaturami. Sebenarnya umum aja sih. Tapi beliau dari PBB yang datang ke PPP," ungkapnya.