"Orang kami berdua saja (Gerindra-PKB) kesulitan memutuskan, apalagi berlima (tambah Golkar, PAN, PPP)," katanya.
Sementara Gerindra belum merespons ihwal ketua umumnya yang diprediksi diusung melalui koalisi besar.
Mengutip pernyataan Prabowo usai pertemuan dengan Jokowi dan empat ketua umum partai lainnya pada akhir pekan kemarin, Gerindra diketahui terbuka soal rencana pembentukan koalisi bersama.
"Ya nanti kita lihat prosesnya, tapi yang pasti akan intens," kata Prabowo.
Di sisi lain, Prabowo menyepakati adanya kesamaan pandang antara dua koalisi dalam menghadapi tahun-tahun ke depan. Mulai dari kondisi geopolitik, isu-isu internasional, hingga permasalahan pangan.
"Jadi untuk ini kita butuh kerja sama yang solid suatu frekuensi yang sama," kata Prabowo.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai KIB dan KKIR merupakan dua koalisi yang serasi. Hal itu dikatakan Jokowi usai dirinya bertemu masing-masing ketua umum koalisi terkait dalam acara Silaturahmi Ramadhan di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan.
"Cocok (KIB dan KKIR)," kata Jokowi, Minggu (2/4/2023).
Jokowi meluruskan pandangannya itu bukan mengartikan KIB dan KKIR cocok untuk digabungkan menjadi satu koalisi besar. Menurut Jokowi, ihwal melebur atau tidak, keputusan bergantung terhadap lima ketua umum.
Baca Juga: Puan Maharani Tegaskan Megawati Siap Jadi Tuan Rumah Kumpul-kumpul Parpol Koalisi Besar
"Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik," kata Jokowi.