Suara.com - Politisi PDIP sekaligus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kini resmi diusung oleh partainya sebagai capres yang akan berlaga di Pilpres 2024.
Adapun sepanjang perjalanan kariernya sebagai seorang politisi, Ganjar Pranowo mengalami berbagai lika-liku, termasuk naik dan turunnya tingkat elektabilitasnya.
Elektabilitas Ganjar sempat terjun bebas saat dirinya dituding sebagai pihak utama yang menolak kedatangan Timnas Israel sehingga membuat Piala Dunia U-20 gagal digelar di Tanah Air.
Kendati demikian, pihak partai tetap mempercayai politisi kelahiran Karanganyar tersebut untuk maju mewakili partainya memperebutkan kursi nomor satu di Pemilu 2024, yakni jabatan presiden RI.
Konsisten naik hingga awal 2023
Ganjar yang kerap bersafari politik tersebut sempat mengalami masa keemasan di pergantian antara tahun 2022 ke 2023.
Survei yang diselenggarakan oleh Litbang Kompas menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar meroket secara konsisten sepanjang tahun 2022.
Berikut pergerakan nilai elektabilitas Ganjar di tahun 2022 hingga memasuki tahun 2023 sesuai dengan survei tersebut:
- Januari 2022: elektabilitas Ganjar mencapai 20,5 persen,
- Juni 2022: sebesar 20 persen,
- Oktober 2022 naik jadi 23,2 persen,
- Januari 2023 dengan elektabilitas mencapai 25,3 persen,
Adapun puncak tertinggi peringkat elektabilitas Ganjar, pada Februari-Maret 2023 dengan nilai 36,8 persen. Nilai elektabilitas tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan capres saingan Ganjar, yakni Prabowo Subianto (27 persen) dan Anies Baswedan (26,8 persen).
Tak hanya Litbang Kompas, beberapa lembaga lainnya seperti Polmark dan Indikator Politik Indonesia menunjukkan pola yang sama, yakni Ganjar senantiasa mengalami kenaikan tingkat elektabilitas sepanjang tahun 2022 hingga memasuki 2023.