Timeline Tangan Dingin Megawati Tentukan Capres PDIP dari 2004-2024

Ruth Meliana Suara.Com
Senin, 24 April 2023 | 14:55 WIB
Timeline Tangan Dingin Megawati Tentukan Capres PDIP dari 2004-2024
Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP, Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (18/3/2023). (Dok. PDIP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden atau capres dalam Pilores 2024. Pengumuman itu dilaksanakan dalam rapat DPP PDI Perjuangan ke-140 pada Jumat (21/4/2023).

Berkenaan dengan hal itu, menarik membahas timeline jejak tangan dingin Megawati dalam menentukan capres PDIP dari 2004 hingga 2024.

Pilpres 2004

PDIP tercatat pertama kali mengusung calon presiden pada tahun 2004 silam. Kala itu, partai berlambang banteng tersebut mengusung Megawati sebagai capres bersama Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Dalam Pilpres 2004, ada lima paslon yang bertarung. Mereka adalah Megawati-Hasyim, Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (JK), Amien Rais-Siswono Yudo Husodo, Wiranto-Salahuddin Wahid dan Hamzah Haz-Agum Gumelar.

Namun, Megawati dan Hasyim mengalami kekalahan dalam pemilihan presiden pertama di Indonesia yang dipilih rakyat. Pasangan SBY dan Jusuf Kallah memenangkan Pemilu 2004 dan maju sebagai pemimpin Tanah Air.

Pilpres 2009

Pada 2009, Megawati kembali maju sebagai capres dari PDIP. Pengumuman itu disampaikan oleh Sekjen DPP PDIP Pramono Anung dalam Rakernas III PDIP di Hotel Clarion Makassar, Sulawesi Selatan pada Rabu, 28 Mei 2008.

Megawati menggandeng Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden. Namun, Megawati bersama Prabowo lagi-lagi kalah dari SBY yang berpasangan dengan Boediono.

Baca Juga: Selang 2 Hari Diresmikan Jadi Capres PDIP, Ganjar Justru Diserang Warganet Terkait Kasus Wadas

Megawati-Prabowo kalah telak dalam putaran pertama, di mana pasangan SBY-Boediono berhasil meraup 60,80 persen suara. Sedangkan Megawati-Prabowo hanya mendapat 26,79 persen suara, disusul pasangan JK-Wiranto sebesar 12,41 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI