Meski belum mendapati dokumentasi pertemuan Hashim dengan petinggi PDIP soal lobi ini, sumber Suara.com meyakini informasi tersebut benar terjadi. Menurutnya, Hashim melalui jaringan yang dimiliki, bisa melakukan lobi membuka pembicaraan duet Prabowo-Ganjar.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengaku tidak tahu menahu perihal urusan koalisi. Begitu pula dengan lobi yang tengah dilakukan oleh ayahnya, Hashim mengenai rencana duet Prabowo-Ganjar.
Perempuan yang akrab disapa Sara ini hanya menegaskan posisi Gerindra sebagaimana hasil rapimnas di Sentul.
"Yang jelas hasil dari rapimnas kemarin di sentul bahwa Gerindra menyepakati dan menyatakan Pak Prabowo sebagai capres resmi dari Gerindra," kata Sara.

Selebihnya mengenai penentuan akhir capres dan cawapres, hal ini menjadi kewenangan Prabowo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sebagaimana piagam koalisi antara Gerindra dan PKB. Kedua partai ini sampai sekarang masih merupakan rekanan di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Adapun perihal peluang duet Prabowo-Ganjar melalui koalisi Gerindra bersama PDIP, Sara tidak mengetahui. Ia menegaskan hubungan kedua partai sejauh ini dalam kondisi baik.
"Hubungan kami baik-baik saja," kata Sara.
Megawati Umumkan Ganjar Capres
Sehari menjelang hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, Megawati Seokarnoputri menunjuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan. Hal itu disampaikan langsung oleh Megawati selaku Ketua Umum PDIP di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat, 21 April 2023.
Baca Juga: CEK FAKTA: Selain Permalukan, Adian Napitupulu Bongkar Antek Asing Dibelakang Prabowo, Benarkah?
"Menetapkan saudara Ganjar Pranowo sekarang Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari PDIP," ujar Megawati.