Suara.com - Hubungan antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan kian hari kian renggang bersamaan dengan mendekatnya pelaksanaan Pilpres 2024.
Juru bicara atau jubir Anies, Sudirman Said kini bernostalgia kedekatan Jokowi dengan Anies yang dahulu adalah menterinya.
Sudirman dalam keterangannya ke wartawan di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (7/6/2023) juga mengamati bahwa Anies merupakan satu-satunya capres 2024 yang tak diendorse alias mendapatkan dukungan langsung dari Presiden Jokowi.
Kendati demikian, Sudirman justru bangga capresnya tak dapat endorse dari Jokowi. Alih-alih memilih Jokowi endorse Anies, Sudirman menilai bahwa baiknya sang Presiden bersikap netral sepenuhnya.
Berkaca dari kilas balik hubungan Jokowi dan Anies oleh Sudirman Said, sejak kapan hubungan Jokowi mulai merenggang?
Anies: Dulu kami bersahabat
Anies di hadapan awak media sebuah televisi swasta, Kamis (6/10/2022) mengungkap dirinya sempat bersahabat hangat dengan Jokowi.
Adapun Anies mengingat bahwa pada 2011 silam, keduanya sering bertemu di berbagai program.
Anies dan Jokowi juga menelurkan beberapa program yang senada, yakni Solo Mengajar oleh Jokowi dan Indonesia Mengajar oleh Anies.
Adapun kala menjadi Presiden RI, Jokowi juga sempat mempercayai Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia meski harus terhenti di tengah jalan lantaran digantikan oleh Muhadjir Effendy.
Titik hubungan Jokowi-Anies berputar 180 derajat: Jokowi beri sinyal dukung Ganjar dan Prabowo
Lambat laun, hubungan Jokowi dan Anies memudar seiring mendekatnya pelaksanaan Pilpres 2024.
Momen hubungan Jokowi dan Anies retak disinyalir kala Jokowi berceletuk tentang 'jatah Prabowo' terkait Pilpres 2024.
Jokowi menyatakan dalam Perayaan HUT ke-8 Partai Perindo pada Senin (7/11/2022) bahwa Prabowo turut 'jatah' menjadi Presiden di 2024.
Meski banyak pihak yang menilai celetukan Jokowi hanya gurauan, sikap Jokowi lambat laun menunjukkan bahwa ia mendukung Prabowo sebagai capres 2024.