Suara.com - Hubungan antara PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat belakangan ini tampak hangat. Padahal selama bertahun-tahun, hubungan kedua parpol itu selalu memanas.
Kehangatan itu terlihat ketika Sekretaris jenderal kedua partai, Hasto Kristianto dan Teuku Riefky Harsya di bertemu di Kawasan Blok M Jakarta Selatan pada Minggu (11/6/2023) lalu.
Pertemuan itu dilaksanakan untuk membahas rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Pertemuan PDIP dan Partai Demokrat menyedot perhatian banyak pihak. Sebab kedua parpol tersebut kini mengusung bakal calon presiden yang berbeda.
PDIP telah mengusung Ganjar Pranowo. Sedangkan Partai Demokrat mengusung Anies Baswedan bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sebelumnya Puan menyatakan kalau nama AHY masuk dalam bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Demokrat dan PKS tak masalah AHY ketemu Puan
Uniknya, rencana pertemuan Puan-AHY justru disambut positif oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Presiden ke-6 Indonesia itu menilai, pertemuan putra sulungnya dengan anak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu akan memberikan manfaat. Senada dengan Demokrat, PKS juga tidak mempermasalahkan rencana pertemuan Puan Maharani dengan AHY.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Ganjar Pranowo Capres Terlemah, Manut ke PDIP karena Perjanjian Ini
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengaku tidak risau dengan pertemuan itu,karena ia yakin Demokrat telah menyatakan komitmennya untuk mengusung Anies baswedan sebagai bacapresnya.