Suara.com - Pemilu 2024 akan segera berlangsung pada Februari 2023. Meski demikian, bakal capres 2024 masih santai belum mengumumkan calon wakil presiden, termasuk Anies Baswedan.
Partai NasDem yang mengusung Anies Baswedan menjadi bakal capres, sempat menyampaikan agar Anies tidak terburu-buru dalam mengumumkan pendampingnya. Padahal sejumlah nama sudah muncul, salah satunya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Bahkan, Partai Demokrat dan Partai NasDem sampai saling lempar pertanyaan mengenai kemungkinan AHY menjadi cawapres Anies. Berikut ini pernyataan Partai Demokrat dan Partai NasDem.
Partai Demokrat
AHY sempat melempar pertanyaan kepada Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (14/7/23).
Ia mewakili Partai Demokrat mendesak agar Anies Baswedan yang didukung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) segera mendeklarasikan bakal cawapres. AHY bertanya bagaimana reaksi Koalisi Perubahan jika dirinya yang dipilih sebagai cawapres Anies.
"Bagi kami (Demokrat) kalau ditanya, 'Terus AHY kalau enggak jadi cawapres gimana?' Pertanyaan yang sama di balik, 'Emangnya kalau Mas Anies memilih AHY, Anda gimana?'" ungkap AHY pada wartawan, Jumat (14/7/2023).
Partai Demokrat menilai pertanyaan itu penting karena tiga partai politik KPP telah menandatangani nota kesepakatan penyerahan mandat pemilihan cawapres ke Anies dengan beberapa kriteria.
“Kalau AHY enggak jadi cawapres, gimana (sikap) Demokrat? Di balik, kalau Mas Anies menetapkan AHY sebagai cawapres, apakah ada yang ingin pergi? Itu baru fair,” tambah putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu.
AHY menilai solidaritas KPP masih terjaga dengan baik kendati demikian. Pasalnya, tarik ulur wakil presiden wajar terjadi di seluruh koalisi.