Menurutnya, Jokowi tidak sedang melakukan nepotisme, menyuaul Gibran yang kini maju sebagai kandidat cawapres.
"Nepotismenya ada di mana? Yang namanya nepotisme itu kalau Pak Jokowi angkat anaknya jadi menteri," kata Nusron.
Menurut Nusron nepotisme berlaku terhadap jabatan yang ditunjuk atau diangkat langsung oleh Jokowi kepada Gibran.
"Sementara jabatan presiden, wapres, anggota DPR; jabatan elected, jabatan yang dipilih oleh rakyat, yang mandatnya dari rakyat," kata Nusron.
"Pertanyaannya adalah kalau Pak Jokowi kemudian memilih anaknya Mas Gibran, jadi wakil dalam Pemilu nanti, apa cukup hanya seorang Jokowi bisa menjadikan presiden kalau rakyat tidak mau? Jadi ini mandatnya adalah karena elected adalah mandat dari pada rakyat," kata Nusron.
Ia berpandangan tidak ada istilah nepotisme dalam jabatan yang sifatnya dipilih langsung oleh rakyat. Sebab, nantinya nasib Gibran ke depan ditentukan oleh rakyat itu sendiri, bukan Jokowi.
"Berarti ini adalah jabatan yang sifatnya elected, yang memilih adalah rakyat, mandatnya adalah dari rakyat. Pertanyaan apakah Pak Jokowi bisa merekayasa mandat dari rakyat? Tidak bisa, wong 240 juta rakyat yang memberikan mandat masa direkayasa," tandas Nusron.