“Kerja di Karawang dia diupah Rp5 juta. Dia kerja di Banjar, dia diupah hanya Rp2 juta,” jelasnya.
Kemudian, poin selanjutnya tentang pembangunan rumah sakit untuk para buruh. Banyak buruh yang mengalami sakit atau kecelakaan kerja.
Akibat jauhnya rumah sakit dari wilayah industri maka tidak jarang para buruh yang meninggal akibat tidak tertolong.
“Kami tadi menyampaikan kepada pak Prabowo bahwa ini harus segera dibuatkan rumah sakit pekerja buruh, diprioritaskan di daerah-daerah yang padat industri,” tuturnya.
Permasalahan atau poin yang disampaikan oleh konfederasi buruh selanjutnya yakni soal subsidi rumah. Banyak buruh yang hingga saat ini belum memiliki tempat tinggal yang layak.
“Ini harus ada solusi bagaimana supaya dari pemerintah nanti ada program subsidi rumah yang murah dan bisa dijangkau oleh teman-teman pekerja,” jelasnya.
Poin terakhir yang disampaikan oleh KSPN, yakni tentang koperasi buruh. Hal ini sangat berguna karena saat ini banyak buruh yang terjebak dengan pinjaman online atau renternir saat membutuhkan uang dengan waktu cepat.
“Ini menjerat pekerja, sehingga dia gajian di akhir bulan, di awal bulannya gajinya sudah habis hanya untuk bayar hutang,” tandas Ristadi.
Baca Juga: Tak Ada Persiapan Khusus Hadapi Debat Capres, Anies: Ini Bukan Cerdas Cermat yang Harus Belajar