Lika Liku Politik Zigzag Jusuf Kalla di Elite Politik Nasional

Chandra Iswinarno Suara.Com
Rabu, 20 Desember 2023 | 11:36 WIB
Lika Liku Politik Zigzag Jusuf Kalla di Elite Politik Nasional
Anies Baswedan mengadakan pertemuan tertutup dengan Jusuf Kalla atau JK, pada Sabtu (7/10/2023) pagi. (Ist)

Suara.com - Nama Muhammad Jusuf Kalla dalam peta perpolitikan di tanah air memiliki rekam jejak yang luar biasa.

Kemampuannya melakukan manuver dalam setiap kontestasi politik menjadikannya game changer. Mantan Ketua Umum Partai Golkar 2004-2009 tersebut baru-baru ini menyatakan dukungan resmi kepada calon presiden (capres) Anies Baswedan.

Dukungan resmi tersebut disampaikan juru bicaranya, Husain Abdullah Husain yang membenarkan bahwa JK mendukung pasangan AMIN dalam Pilpres 2024.

Husain mengatakan, pernyataan dukungan JK itu disampaikan ketika Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu menghadiri sebuah acara di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/12/2023).

"Jusuf Kalla, menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," ujar Husain dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).

Dalam keterangannya, JK menyatakan bahwa dirinya netral. Namun pada Pilpres 2024 kali ini, JK secara terang-terangan mendukung AMIN.

"Selama ini ia menyampaikan dirinya netral, tetapi sebagai warga negara Pak JK tentunya memiliki pilihan politik," sebut Husein.

Ia menyebut alasan JK memilih mendukung Anies karena rekam jejaknya serta murid politik politisi kawakan itu.

Pilihan politik JK tersebut membuat tentunya berseberangan dengan partai politik yang dahulu dinakhodainya.

Baca Juga: Ini Alasan Jusuf Kalla Dukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024

Meski begitu, manuver pria kelahiran Bone 15 Mei 1942 tak hanya dilakukan saat ini saja. Tercatat ada beberapa kali manuver JK yang kerap 'berseberangan' dengan partainya.

Pilpres 2004

Kali pertama manuver tersebut dimulai pada tahun 2004, ketika JK menjadi Cawapres Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal saat itu, Golkar secara resmi mengusung Wiranto-Solahudin Wahid.

Wiranto sendiri sejatinya memenangkan pencapresan Partai Golkar melalui jalur konvensi yang menyisakan dirinya dengan Akbar Tanjung. Namun hasil akhirnya, Wiranto terpilih mutlak untuk maju menjadi capres.

Sementara itu, dalam buku 'Sofjan Wanandi dan Tujuh Presiden', terungkap bahwa dorongan SBY untuk menjadi calon presiden berasal dari kalangan pengusaha.

Wapres JK saat ditemui wartawan di kantornya. (Suara.com/Ria Rizki).
Jusuf Kalla. (Suara.com/Ria Rizki).

Kala itu Sofjan Wanandi meminta SBY maju menjadi capres tetapi dengan syarat wakil presiden harus berasal dari kalangan pengusaha.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI