Jokowi pernah menjelaskan, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang berkarakter ramah, santun, hingga bergotong royong.
Menurutnya, karakter itu semestinya bisa menjadi modal untuk menjadikan masyarakat menjadi sejahtera.
"Tapi saya juga ndak tahu kenapa, sedikit demi sedikit (karakter) itu berubah dan kita ndak sadar. Yang lebih parah lagi ndak ada yang nge-rem. Yang seperti itulah yang merusak mental," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Kepala Negara juga meyakini revolusi bisa menjadi jalur untuk mengembalikan keaslian bangsa Indonesia.
Salah satunya ialah melalui pendidikan berkualitas hingga penegakan hukum tanpa pandang bulu.
"Kita harus mengembalikan karakter warga negara ke apa yang menjadi keaslian kita, orisinalitas kita, identitas kita," tegasnya.