Pertemuan demi pertemuan pun dilakukan keduanya.
![Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden dari Partai Nasdem Anies Baswedan (kiri) saat akan melakukan pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/10/07/29475-anies-ahy-ahy-anies-anies-temui-ahy-anies-dan-ahy-ahy-dan-anies-anies-ke-demokrat.jpg)
Saking mesranya, AHY digadang-gadang menjadi tokoh yang paling pantas mendampingi Anies di Pilpres 2024.
Namun sayang, kemesraan itu buyar setelah Anies resmi dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut keputusan itu dilakukan secara tiba-tiba. Sebabnya, ia mengetahui, Anies dan AHY justru tengah menyiapkan deklarasi sebagai capres-cawapres.
Bahkan keputusan memasangkan Anies dengan Cak Imin dilakukan Partai NasDem tanpa sepengetahuan Partai Demokrat.
"Sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan," kata Teuku.
2. Cak Imin Lelah dengan Prabowo
Masih ingat dengan deklarasi koalisi Partai Gerindra dan PKB di penghujung 2022?
Deklarasi itu ditandai dengan menandatanganan piagam deklarasi yang disaksikan seluruh kader di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2023).
Baca Juga: Penghujung 2023: Ganjar Istigasah di Jateng, Mahfud Malam Tahun Baruan di Jakarta
Ada 5 poin yang disepakati dalam piagam deklarasi tersebut. Salah satunya berbunyi "Calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh kerja sama politik Partai Gerindra dan PKB akan ditentukan secara bersama-sama oleh Ketua Dewan Pembina/Ketua Umum Partai Gerindra H.Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB H.Abdul Muhaimin Iskandar".