Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kerap mencuri perhatian dengan berbagai pernyataannya, tidak terkecuali ketika mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada 2022.
Padahal, PDIP yang notabene sebagai 'rumah' Ganjar pun belum memutuskan siapa capres yang bakal diusung di Pilpres 2024.
Keputusan PSI tersebut diambil melalui hasil Rembuk Rakyat.
"Sejak awal, Mas Ganjar unggul dibanding kandidat lain. Bagi PSI, Ganjar Pranowo adalah calon terbaik karena memiliki visi Kebangsaan dan Kebhinekaan yang sama dengan apa yang selama ini diperjuangkan oleh PSI. Selain itu, PSI melihat Mas Ganjar sebagai sosok yang paling pas untuk melanjutkan kerja-kerja yang selama ini telah dilakukan Pak Jokowi dalam memajukan Indonesia," demikian isi hasil Rembuk Rakyat.
![Ketua umum baru Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep (tengah) bersama dengan Grace Natalie (kiri) dan Giring Ganesha (kanan) pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/09/25/36732-kaesang-pangarep-psi-partai-solidaritas-indonesia-giring-ganesha-grace-natalie.jpg)
Berubah tahun, berubah pula keputusan PSI.
Pada 2023, PSI memutuskan untuk mengikuti arah politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal tersebut disampaikan PSI melalui hasil Kopi Darat Nasional atau Kopdarnas PSI di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.
Sampai pada akhirnya, PSI menentukan arahnya di Pilpres 2024 yakni dengan mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Keputusan tersebut disampaikan oleh Kaesang Pangarep usai resmi menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Kami Partai Solidaritas Indonesia siap mendukung Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden dan wakil presiden 2024," kata Kaesang dalam acara Konser Pilpres Santuy "Ojo Rungkad" di Ballroom The Jakarta Theater, Selasa (24/10/2023).
Baca Juga: Penghujung 2023: Ganjar Istigasah di Jateng, Mahfud Malam Tahun Baruan di Jakarta
4. Kader PPP Bermanuver ke Tetangga