Suara.com - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan merespons pengakuan cawapresnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyebut ada operasi ke Kiai-kiai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) agar tidak memilih Anies-Muhaimin (AMIN) dalam Pilpres 2024.
Anies mengatakan bahwa rakyat dan pemilih Indonesia saat ini sudah semakin pintar. Ia menekankan bahwa ada pihak yang memberikan uang kepada masyarakat, maka besar kemungkinan uang tersebut akan coba dikembalikan.
"Rakyat tahu persis pribadi-pribadi yang membawa uang banyak, membagikan uang. Artinya, ketika diberikan kewenangan dia harus mengembalikan uangnya dan pilihannya ada di masyarakat," ujar Anies di Lapangan Cindua Mato, Sumatera Barat, Rabu (3/1/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta masyarakat tidak tergoda rayuan uang-uang yang diberikan saat masa Pemilu 2024.
"Jangan biarkan mereka-mereka yang hari ini menabur uang itu justru diberikan kewenangan karema mereka harus mengembalikan uangnya," jelas dia.
Ia menjamin, apabila AMIN diberikan kepercayaan dalam pemimpin, maka kewenangan yang sudah diberikan digunakan untuk kepentingan masyarakat.
"Kami ingin nantinya kewenangan itu sepenuhnya dipakai untuk kewenangan rakyat, bukan untuk mengembalikan biaya-biaya akibat money politic," ungkap Anies.
Sebelumnya, Cak Imin mengatakan ada operasi yang dilakukan kepada kiai-kiai PKB supaya tidak membantu pasangan AMIN dalam Pilpres 2024.
"Ya ada operasi ke Kiai-kiai PKB, supaya tidak bergerak membantu AMIN," ujar Cak Imin kepada wartawan di Tuban, Jawa Timur, Jumat (29/12/2023).
Baca Juga: WNI di Malaysia Ngaku Tak Masuk DPT Pemilu 2024, Begini Respons Anies Baswedan
Operasi