Debat Keempat Pilpres 2024, 'Ladang Ranjau' Provokasi

Bernadette Sariyem Suara.Com
Senin, 22 Januari 2024 | 13:45 WIB
Debat Keempat Pilpres 2024, 'Ladang Ranjau' Provokasi
Ketiga Cawapres saling bersalaman usai debat Capres-Cawapres keempat di JCC Senayan, Jakarta, Mnggu (21/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Debat keempat Pilpres 2024 yang diikuti tiga calon wakil presiden, Minggu (21/1) malam, berlangsung sengit. Selain adu gagasan, bak 'ladang ranjau', provokasi juga bertebaran sepanjang sesi.

Di antara ketiga peserta, analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, menilai Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakbuming Raka yang tampil paling provokatif.

Sebab, pasangan Prabowo Subianto tersebut beberapa kali terlihat melempar provokasi kepada Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar maupun Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

"Tiap kali dia menjawab, satu atau dua kalimat pendahuluannya selalu mengomentari lawannya. Tujuannya ya mengejek atau memprovokasi secara emosional," kata Kunto Adi Wibowo.

Gibran, contohnya, sempat menyindir penggunaan botol plastik oleh Muhaimin Iskandar yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan hidup.

Tapi, Cak Imin juga tidak bertindak defensif, malainkan membalas serangan dengan melemparkan provokasi mengenai Mahkamah Konstitusi.

Untuk diketahui, banyak pihak yang menilai putusan MK soal batas usia cawapres sangat menguntungkan Gibran yang awalnya tak disangka-sangka bakal menjadi kontestan Pilpres 2024.

"Terima kasih, saya catat sedikit ya. Yang penting ini bukan catatan Mahakamah Konstitusi," kata Cak Imin ketika memulai perdebatan mengenai desa dalam debat semalam.

Gibran juga melakukan provokasi ketika menanggapi jawaban Mahfud MD mengenai greenflation atau inflasi hijau.

Baca Juga: Ria Ricis All In Prabowo-Gibran, Ustadzah Oki Dukung AMIN?

Putra sulung Presiden Jokowi itu celingak-celinguk seperti mencari sesuatu, "Saya sedang mencari jawaban Prof Mahfmud MD, kok enggak ketemu jawabannya."

Tak urung, Mahfud MD terpancing emosinya dengan memberikan provokasi balasan.

"Saya juga mau mencari jawabannya, ngawur juga itu. Ngarang-ngarang ndak karuan, mengaitkan sesuatu yang tak ada," kata Mahfud MD.

Selain itu, Mahfud MD secara tegas mengejek pertanyaan yang dilontarkan Gibran sebagai tidak bermutu.

"Kalau akademis itu, kalau bertanya kayak begitu itu recehan. Karenanya, tidak layak dijawab."

Mempermalukan diri sendiri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI