"Kalau terjadi 1 Putaran di 2024, secara sederhana risikonya adalah parpol-parpol pendukung 01 dan 03 akan menjadi oposisi di DPR. Jangan lupa, semua kebijakan negara akan diputuskan bersama oleh Pemerintah dan DPR. Bisa berlarut-larut tuh," ujar Alissa Wahid.
Salah satu isu yang bisa berlarut-larut itu adalah soal Ibu Kota Negara atau IKN. Keputusan program kerja dan kebijakan akan berlangsung alot dan lama jika pihak oposisinya banyak.
"Anggaran IKN yang kabarnya dipaksakan harus digunakan upacara 17 Agustus 2024 bisa saja disoal di DPR. Bisa berlarut-larut karena oposisinya banyak. Belum lagi soal program-program lainnya yang jauh lebih penting. ini harga dan biayanya jauh lebih mahal daripada dua putaran Pilpres," tegas Alissa Wahid.
Sebelumnya, Kiki Saputri menuai pro dan kontra usai cuitannya mengenai pemilu 1 putaran.
"Tap..tap… tapi kan kalo pun bansos ditambah anggarannya, yg akan terima dan bahagia rakyat kecil bang. Alhamdulillah ga sih harusnya?
Nah kalo pemilu yg 2 putaran, bukan cuma anggaran yg nambah, tapi juga perdebatan, dan permusuhan. Pengen tenang pas bulan puasa sama Lebaran.
Jadi siapapun yang menang yok bisa yok 1 putaran aja," kata Kiky Saputri.