Disindir Kaesang, Ini Perbedaan Bansos Jokowi vs Bansos Covid-19 yang Dikorupsi

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 06 Februari 2024 | 13:26 WIB
Disindir Kaesang, Ini Perbedaan Bansos Jokowi vs Bansos Covid-19 yang Dikorupsi
Ilustrasi - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membagikan bansos saat meninjau Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (2/1/2023). [Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat PresidenTindakan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebagai informasi, bansos pandemi Covid-19 memang diwarnai kasus korupsi. Kasus korupsi bansos Covid-19 melibatkan menteri sosial saat itu, Juliari Batubara

Pada Agustus 2021, Juliari divonis 12 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider 6 bulan kurungan oleh majelis hakim pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.  Juliari terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan korupsi yakni menerima suap Rp32,4 miliar dari para rekanan penyedia bansos Covid-19 di Kementerian Sosial (Kemensos).

Di sisi lain, anggaran bansos Covid-19 juga dibanding dengan bansos Jokowi yang jumlahnya berbeda jauh. Diketahui anggaran bansos pada saat pandemi Covid-19 tahun 2021 sebesar Rp468,2 triliun. 

Kemudian dana bansos saat pandemi tahun 2022 yang digelontorkan sebesar Rp 460,2 triliun. Anggaran bansos sempat berkurang pada tahun 2023 menjadi Rp439 triliun. Namun di tahun Pemilu 2024, dana bansos melesat sebesar 12,4 persen menjadi Rp496 trliun.

Bansos Dalam Debat Capres

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di debat capres kelima [youtube]
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di debat capres kelima [youtube]

Permasalahan bansos memang sempat jadi materi pertanyaan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo pada calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan saat debat Pilpres terakhir. Menurut Ganjar, bansos adalah kewajiban negara tetapi kerap diklaim oleh salah satu kelompok.

"Menurut Pak Anies, bagaimana tata kelola bansos agar tidak saling klaim bisa tepat sasaran dan tidak timbulkan kecemburuan sehingga menjadi satu harapan yang betul bisa diterima rakyat?" kata Ganjar.

Anies menjawab dengan mengatakan bansos adalah kepentingan penerima bantuan, bukan pemberi bantuan. Dia juga menyebut bansos harus tepat sasaran.

"Bansos harus tepat sasaran, memakai pendataan yang baik dan mekanisme melalui birokarisi, bukan dibagikan di pinggir jalan," ucap Anies.

Dalam pernyataan pembuka di debat capres terakhir itu, Anies juga sempat menyinggung bansos. Menurut Anies yang ingin dicapai saat ini adalah memastikan rakyat hidup dengan sehat, bukan bansos dari pihak berkepentingan tertentu. 

Baca Juga: Jokowi Dihujani Kritik Sivitas Akademika, Anies: Koreksi Apa yang Terjadi Supaya Tidak Kebablasan

"Bila butuh diberikan bansos plus bukan bansos untuk kepentingaan yang memberi, tapi untuk kepentingan orang yang diberi," ucap Anies.

Sindiran bansos yang dilontarkan Anies itu sempat membuat namanya jadi trending topik Twitter (X). Di dalamnya ada banyak netizen membahas soal paparan Anies terkait bansos lengkap dengan tagar #AniesFinalStage.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI