Ahok Ngaku Ditawari Menteri
Pengakuan Ahok terkait adanya tawaran tersebut disampaikan saat dirinya menjadi pembicara di acara Eropa Bersatu: Festival Tiga Jari di Jerman, Sabtu (3/2).
Tawaran menjadi Direktur Pertamina tersebut, kata Ahok terjadi pada Juni 2023. Sedangkan posisi menteri diiming-imingi saat reshuffle pada Maret 2024.
"Saya ditawarkan jadi Dirut Pertamina Juni kemarin. Terus dia bilang begitu menang, Maret ini reshuffle saya diangkat jadi menteri," ujar Ahok.
![Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama Presiden Jokowi. [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/02/07/69169-basuki-tjahaja-purnama-atau-ahok-bersama-presiden-jokowi.jpg)
Namun Ahok mengklaim menolak tawaran tersebut. Dia memilih mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama Pertamina dan mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang diusung PDIP.
"Saya menekankan jika pilihan kita malam ini sudah tepat," ujar Ahok sembari mengajak pendukungnya menyebarkan hal tersebut.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengingatkan kepada pendukung Ganjar-Mahfud untuk tidak mudah percaya akan iming-iming jabatan.
"Jangan mau ditipu, seolah-seolah kamu orang mau pindah ke 02, tidak mau 03. Karena normalnya orang mau pilih yang menang. Jika kira-kira yang menang 02, maka akan ada tawaran menjadi dirut," tutur Ahok.
Baca Juga: Mengapa Prabowo Tak Manfaatkan Budiman Sudjatmiko untuk Jelaskan Keterlibatannya di Peristiwa 1998?