Endah curiga pihak polres ada di balik peristiwa penggeledahan. Kecurigaan itu tidak terlepas dari WA kapolres pada malam sebelumnya.
"Dijawab oleh intel polres bahwa bukan dari polres dan tidak ada perintah. Saya tanyakan kepada satgas yang telepon ternyata dari kodim, yang mulia," katanya.
Endah berlanjut menelepon Kasi Intel Kodim. Ia ingin mengonfirmasi kebenaran dari laporan yang disampaikan satgas.
Ia ingin menyampaikan keberatan sekaligus larangan satgas yang mengenakan kaus bergambar Ganjar turut digiring dan diantar pulang. Padahal di lokasi yang sama ada relawan dari kubu lain yang bahkan membawa puluhan spanduk.
Endah berinisiatif juga melakukan panggilan telepon ke komandan kodim. Sampai tiga kali Endah melakukan panggilan, tidak ada jawaban dari komandan kodim. Endah kemudian mengirimkan pesan WhatsApp.
"Di situ kami tegas kami tersinggung dan juga komplain kepada komandan kodim bahwa kenapa satgas harus digeledah. Katakanlah ada warga masyarakat atau relawan yang akan menyampaikan aspirasi tetapi untuk tidak diperlakukan seperti itu karena ini negara demokrasi."
"Dan saya sampaikan kepada Komandan Kodim bahwa kita pastikan akan bertemu di lapangan seandainya kasi intel kodim tetap melakukan penggeledahan kepada satgas maupun relawan yang ada di lapangan," tutur Endah.
"Selang beberapa menit komandan kodim menjawab WA saya, yang mulia. Bahwa beliau tidak berada di lapangan dan tidak mengetahui hal itu," kata Endah.
Baca Juga: Layangkan Gugatan ke PTUN, PDIP Minta KPU Coret Prabowo-Gibran