Andra Soni - Dimyati Natakusumah Sapa Pendukung dari Dalam Elf, Sesumbar Mampu Kalahkan Airin

Hairul Alwan Suara.Com
Kamis, 29 Agustus 2024 | 22:11 WIB
Andra Soni - Dimyati Natakusumah Sapa Pendukung dari Dalam Elf, Sesumbar Mampu Kalahkan Airin
Pasangan calon Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten, Andra Soni - Dimyati Natakusumah menyapa warga saat hendak mendaftar ke KPU Provinsi Banten, Jumat (29/8/2024). [Yandi Sofyan/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jadi mohon doa dan restu agar kami bisa mendapatkan mandat rakyat," imbuh Andra.

Andra Soni Tak Gentar Lawan Airin

Dalam kesempatan itu, Andra Soni mengaku tak gentar melawan Airin meski secara survei elektabilitas tertinggal jauh. Andra mengakurasa optimistis bisa mengalahkan adik ipar mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tersebut.

Berdasarkan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan rentang waktu 27 Juli - 4 Agustus 2024, Airin unggul secara head to head dengan Andra Soni.

Di mana, elektabilitas Airin mencapai 77,3 persen, sementara Andra hanya sekitar 10 persen, dan yang belum menentukan pilihan 12,7 persen.

Kata Andra, kemenangan dirinya atas Airin dalam kontestasi Pilgub Banten bukan hal yang mustahil, terlebih pencalonan dirinya sempat dianggap tidak mungkin oleh sebagian orang.

"Apa yang tidak mungkin di dunia ini, nothing is impossible, ga ada yang ga mungkin. Saya berdiri di sini bagi orang lain adalah ketidak mungkinan, hanya 4 orang calon tahun ini yang berdiri di sini, dan saya adalah salah satunya," kata Andra kepada awak media.

Andra turut mencontohkan sejumlah pencalonan pasangan calon gubernur di beberapa daerah yang mampu memenangkan kontestasi meski mendapat presentase elektabilitas yang rendah.

Terlebih, Andra mengklaim punya modal besar dalam mengarungi Pilgub Banten 2024 lantaran didukung 10 partai politik yang tergabung dalam Koalisi Banten Maju (KBM).

Baca Juga: Respon Dimyati Soal Partai Beringin Balik Dukung Airin: Ngprank itu Golkar!

"Saya punya keyakinan (menang), pernah terjadi Jateng, dimulai dengan 2 persen (elektabilitas) melawan incumbent, dan incumbent kalah. Di DKI Jakarta tahun 2012, Pak Jokowi memulai dengan angka survei yang rendah, tapi ide, gagasan dan rekam jejaknya bisa diterima masyarakat," jelas Andra.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI